Ahad 26 Oct 2014 17:22 WIB

Bukan Hanya Malaysia, Eropa pun Jadi Pasar Wisata Syariah di Indonesia

Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Esthy Reko Astuti dalam acara peluncuran
Foto: Republika/Hazliansyah
Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Esthy Reko Astuti dalam acara peluncuran "Produk Wisata Syariah", Rabu (30/10) siang di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Malaysia merupakan pasar paling besar kunjungan wisatawan muslim. Bukan hanya ke Aceh, namun ke seluruh wisata syariah yang tersebar di Indonesia.

Selain Malaysia, dan negara Timur Tengah, wisatawan Eropa pun kini sudah mulai masuk ke dalam pasar tujuan wisata syariah di Indonesia.

"Karena kini muslim juga sudah tersebar ke berbagai negara yang ada di Eropa. Seperti Inggris dan Spanyol yang sudah mulai banyak muslimnya. Kita harus ambil peluang tersebut," kata Esthy Reko Astuti, Direktur Jenderal Pemasaran pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada Republika belum lama ini di Hermes Palace Hotel.

Bukan hanya itu, bahkan diketahui di beberapa hotel Eropa seperti Spanyol sudah menerapkan konsep wisata syariah.

"Dengan konsep Moeslem Friendly Destination, hotel di Spanyol juga sudah mulai syariah. Mereka menyebutnya dengan hotel halal," katanya menambahkan.

Kini, yang tengah gencar memasarkan wisata syariah ada Korea Selatan dan Jepang. Meski menjadi negara dengan penduduk minoritas, wisata syariah sangat potensial menarik wisatawan dari Asia seperti Indonesia, Malaysia dan Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement