Selasa 21 Oct 2014 20:23 WIB

Ebola Pukul Telak Pariwisata di Afrika

Virus Ebola kembali menyerang kawasan Afrika dalam beberapa waktu terakhir.
Foto: REUTERS/Saliou Samb/ca
Virus Ebola kembali menyerang kawasan Afrika dalam beberapa waktu terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, AFRIKA -- Virus Ebola bukan hanya mengkhawatirkan sebagian besar wisatawan yang ingin melakukan pelesiran ke Afrika.

Namun, virus mematikan ini juga memukul telak industri pariwisata di Afrika, pasalnya, akibat virus ini angka kunjungan wisatawan pun merosot drastis.

Meski sebagian besar wisatawan berkunjung ke tempat-tempat wisata populer seperti Afrika Selatan atau Kenya. Meski demikian, perjalanan mereka tetap ditahan.

Pariwisata merupakan industri yang merupakan sumber utama bagi sebagian negara di kawasan Afrika. Terutama sangat berpengaruh bagi Kenya dan Afrika Selatan.

Namun, akibat Ebola, wisatawan menjadi takut mengunjungi benua yang dikenal sebagai rumah dari segala penyakit.

Hal ini juga dikarenakan jarak antara negara-negara di Afrika Barat yang terjangkit virus tersebut seperti Guinea, Liberia dan Sierra Leone berdekatan dengan tujuan wisata populer yang ada di Afrika.

"Banyak wisatawan yang membatalkan perjalanan mereka ke Afrika. Semua beralasan sama, khawatir akan Ebola yang semakin merajalela," kata Chris McIntyre seorang travel agent asal Inggris seperti yang dilansir dari Telegraph, Selasa (21/10).

Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia dan kelompok perdagangan internasional mengatakan rendahnya resiko dalam penularan virus selama perjalanan udara, maskapai besar seperti British Airways, Kenya Airways dan Air France membatalkan penerbangan menuju negara-negara yang terjangkit virus mematikan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement