Rabu 15 Oct 2014 06:33 WIB

BPPD NTB Gandeng Ulama Terkait Keamanan Pariwisata

Pantai Senggigi, Lombok, salah satu andalan pariwisata NTB.
Foto: n4nk.blogspot.com
Pantai Senggigi, Lombok, salah satu andalan pariwisata NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat Taufan Rahmadi menilai, peran ulama sangat penting dalam mengajak seluruh komponen masyarakat terkait upaya menjaga keamanan bagi kelangsungan dunia pariwisata di daerahnya.

"Kami berharap peran tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut mendukung kondusifitas daerah. Bisa dilakukan dengan memberikan wejangan kepada masyarakat bahwa sebenarnya menjamu wisatawan sama halnya memuliakan tamu yang datang ke rumahnya," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru-baru ini.

Taufan mengutuk tindakan perampokan terhadap hotel-hotel di kawasan wisata Pantai Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini.

Hal itu tentu akan berdampak negatif terhadap dunia pariwisata, tidak hanya di Kabupaten Lombok Tengah, tapi NTB secara keseluruhan.

Oleh sebab itu, menurut dia, pendekatan agama sangat penting dilakukan untuk mendorong seluruh komponen masyarakat agar memahami betul bahwa pariwisata merupakan salah satu sumber rezeki mereka.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh para tokoh agama adalah memberikan imbauan melalui setiap khotbah Jumat. Paling tidak menyisipkan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan pariwisata terhadap keberlangsungan hidup umat.

"Kami berharap semua tokoh agama dan tokoh masyarakat memahami permasalahan pariwisata itu adalah masalah bersama," ujarnya.

Taufan juga menyarankan agar komponen masyarakat, khususnya di sekitar destinasi wisata Kabupaten Lombok Tengah, sepakat untuk menerapkan aturan adat terkait dengan upaya menjaga keamanan daerah wisatanya.

Di satu sisi, aparat juga harus mampu mengawal upaya positif yang dilakukan masyarakat dengan memberikan sanksi tegas terhadap setiap perampok yang meresahkan para wisatawan dari daerah lain maupun mancanegara.

"Aparat harus bertindak tegas tehadap masalah ini. Jangan ragu menindak pelaku karena kita tahu dalam kondisi sekarang ini, para pelancong bisa memberikan informasi kepada masyarakat di negaranya bahwa NTB tidak aman," ucapnya.

Jika tidak ada peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan tindakan tegas dari aparat kepolisian, menurut Taufan, upaya promosi yang gencar dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB bersama BPPD NTB, serta para pelaku pariwisata lainnya akan sia-sia.

"Seindah apa pun objek wisata, kalau tidak ada keamanan dan kenyamanan, wisatawan mana yang mau mengunjungi. Dan sekuat apa pun promosi yang dilakukan akan tetap sia-sia," katanya.

Oleh sebab itu, dia berharap semua elemen masyarakat kompak dan satu hati, sama-sama memiliki pariwisata untuk peningkatan kesejahteraan dan demi nama baik NTB di dunia internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement