REPUBLIKA.CO.ID, Kekerasan psikologis tergolong sulit dideteksi. Joseph Spinazzola, dari The Trauma Center di Justice Resource Institute, Brookline, Massachusetts, yang melakukan penelitian terhadap 5 ribu anak mengatakan pekerja sosial saja tidak dengan gampang menemukan anak yang terkena kekerasan psikologis.
''Mereka mungkin kesulitan mengenali dan melihat pengabaian emosional serta kekerasan psikologis di anak karena tidak ada luka fisik yang menyertainya,'' ujar Spinazzola, seperti dikutip dari Science Daily, Jumat (10/10).
Kekerasan macam ini juga belum dipandang serius sebagai tabu sosial yang serius, tidak seperti kekerasan secara fisik atau seksual. Karena itu ia mengatakan dibutuhkan kesadaran luas untuk memahami betapa berbahayanya penyalagunaan psikologis ini ke anak dan dewasa.
Hampir 3 juta anak di Amerika mengalami bentuk penganiayaan psikologis. Kekerasan tersebut terutama dilakukan oleh orang tua, anggota keluarga, atau pengasuh dewasa lainnya.
Akademi Pediatrik Amerika di tahun 2012 mengidentifikasi kekerasan psikologis sebagai kasus yang paling menantang dan bentuk terparah dari kekerasan dan pengabaian terhadap anak.