Rabu 17 Sep 2014 09:24 WIB

Semenanjung Kampar Berpotensi Jadi Kawasan Wisata

Rep: c88/ Red: Agung Sasongko
Peselancar asing kehilangan keseimbangan saat berselancar di ombak
Foto: Antara
Peselancar asing kehilangan keseimbangan saat berselancar di ombak "Bono" Semenanjung Kampar, Provinsi Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semenanjung Kampar di Provinsi Riau berpotensi menjadi kawasan wisata berbasis ekowisata. Guru besar bidang olah tanah fakultas pertanian Universitas Lampung, Muhajir Utomo mengatakan hutan rawa gambut di Semenanjung Kampar menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa.

"Daerah itu berpotensi menjadi ecotourism internasional," kata Muhajir pada Selasa (16/9) di Jakarta.

Muhajir yang juga merupakan salah satu penulis buku Kumpulan Foto Lahan Gambut di Semenanjung Kampar dan Sekitarnya: Pesona, Tantangan, dan Peluang ini menuturkan bono menjadi salah satu daya tarik para wisatawan. Bono adalah ombak yang terjadi di muara Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan. Ombak ini merupakan fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang memasuki sungai akibat pasang.

"Ombak itu sering dimanfaatkan untuk berselancar," imbuhnya.

 

Pemerintah daerah, kata Muhajir, hendaknya pandai-pandai memanfaatkan potensi Semenanjung Kampar untuk digarap menjadi daerah wisata. Dengan menjadikan wilayah tersebut sebagai destinasi wisata, otomatis akan menambah kesejahteraan masyarakan sekitar.

Senada dengan Muhajir, peneliti dari BPPT Muhammad Evri menjelaskan bahwa lahan gambut di Hokkaido Jepang dimanfaatkan sebagai pusat ekonomi masyarakat. "Di Hokkaido lahan gambut tidak seperti yang dibayangkan orang," katanya.

Di sana, lahan gambut menjadi areal peternakan sapi yang menghasilkan susu kualitas terbaik. Oleh karenanya, potret itu dapat menjadi referensi pemerintah agar dapat memanfaatkan lahan gambut dengan lebih optimal.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement