REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Peserta "body painting' atau melukis tubuh di kegiatan Sanur Village Festival ke-9 minim peserta dibandingkan kegiatan tahun lalu pesertanya mencapai puluhan orang.
"Kelihatannya tahun ini peserta 'body painting' menurun dibanding tahun lalu. Pada SVF 2013 sejumlah model ternama ikut menjadi 'kanvas'," kata Putu Agus Aditya di Sanur, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan 'body painting' ini adalah agenda tetap dalam setiap SVF. Tapi mestinya panitia membuat gebrakan lebih inovatif dan pesertanya lebih banyak. Karena untuk mencari model di Bali cukup mudah.
"Malahan tahun ini pesertanya menurun. Mungkin panitianya tidak agresif lagi, dan hanya melengkapi agendanya saja," kata Agus mengkritik.
Koordinator "Art Camp dan Body Painting" SVF 2014, Dolar Astawa mengelak terjadi penurunan peserta kegiatan lukis tubuh itu.
"Kami memang mencari model yang akan dilukis sebanyak sembilan orang. Hal itu berkaitan dengan kegiatan SVF yang kesembilan kali," katanya.
Ia mengatakan seniman yang terlibat sudah mempersiapkan konsep-konsepnya untuk dituangkan pada kanvas tubuh tersebut. Beragam bentuk karya yang diterjemahkan ke atas tubuh para model sudah dipastikan menjadi daya tarik SVF.
Dolar Astawa lebih lanjut mengatakan "body painting" akan diawali dengan melukis model di main venue, selanjutnya setelah acara melukis selesai para model memamerkan karya seniman dengan berjalan dihadapan publik dan terakhir menuju panggung kegiatan SVF.
Sepintas melukis di atas tubuh memang terlihat mudah, namun bila diperhatikan sepertinya memerlukan keahlian khusus. Dan yang menjadi daya tarik adalah dimana penonton dapat berinteraksi secara visual untuk mengikuti setiap perjalanan kuas yang menyentuh tubuh.
"Daya pikat inilah yang ditetapkan oleh panitia SVF bahwa acara seni publik ini selalu dihadirkan setiap tahunnya," katanya.