REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Anak lelaki bintang film kungfu Hong Kong, Jackie Chan ditahan di Beijing karena mengkonsumsi narkoba, kata polisi, Selasa, dan menjadi kasus terbaru terjeratnya pesohor dalam operasi pemberantasan narkotika nasional.
Aktor dan penyanyi Jaycee Chan (32) dinyatakan positif menggunakan ganja pada Senin, demikian dilaporkan media lokal, dan polisi menemukan 100 gram ganja di rumahnya. Polisi juga menahan bintang film Taiwan Ko Chen-tung setelah hasil tes menunjukkan bahwa ia menggunakan ganja, demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.
Chan dan Ko ditahan di Beijing setelah polisi menerima informasi dari warga, kata harian Global Times. Penggunaan narkoba di Cina, terutama narkoba sintetis seperti methampethamine, ketamine, dan ekstasi semakin berkembang bersamaan dengan munculnya kelas urban baru yang memiliki pendapatan lebih besar.
Kantor manajemen Jackie Chan, M'Stones International Corp mengeluarkan pernyataan atas nama Jaycee bahwa mereka mendampinginya. Kejahatan yang terkait dengan narkoba diancam hukuman keras di Cina termasuk hukuman mati atau penjara seumur hidup dalam kasus-kasus berat.
Bintang film laga dan komedi Jackie Chan (60) merupakan jurubicara bagi Komite Anti-Narkoba Nasional Cina pada 2009, demikian dilaporkan media setempat. Dalam posisinya itu, ia berperan mempromosikan pendidikan anti-narkoba.
Cina telah menahan lebih dari 7.800 tersangka dalam dakwaan terkait narkoba tahun ini, naik 72 persen dari penahanan pada 2013, kata Xinhua. Pihak berwenang melakukan tes narkoba di tempat bagi para pengunjung asing maupun lokal di Dos Kolegas, bar yang populer di Beijing, awal bulan ini dan hasilnya seperti dikutip berbagai media lokal, tujuh orang ditahan.
Media pemerintah seringkali merujuk penggunaan narkoba ini sebagai bentul korupsi moral yang merusak masyarakat. Pemerintah Cina telah berhasil mengatasi penyebaran narkoba, terutama opium. sejak Partai Komunis mengambil alih kekuasaan pada 1949. Namun penggunaan narkoba kembali meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Pekan lalu, sebanyak 42 firma manajemen bidang hiburan menandatangani kesepakatan dengan polisi Beijing bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan pesohor yang memakai narkoba, demikian dilaporkan media milik pemerintah Beijing News.
Cina telah menahan sejumlah pesohor dalam beberapa bulan terakhir atas dakwaan terkait narkoba, kasus yang banyak dibicarakan dalam media pemerintah maupun media sosial.