REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pantai Padang sebagai salah satu tujuan wisata menarik di Provinsi Sumatera Barat, pada H+1 Idul Fitri 1435 Hijriyah, Selasa, mulai ramai didatangi pengunjung dari dalam dan luar provinsi.
Pantauan Antara, ada berbagai macam plat nomor kendaraan yang parkir di sepanjang jalan di Pantai Padang ini. Seperti BA dari Provinsi Sumbar sendiri, BM dari Provinsi Riau, BH Provinsi Jambi, BK Provinsi Sumatera Utara, BD Provinsi Bengkulu, plat T dari Karawang dan juga terlihat plat BG dari Provinsi Sumatera Selatan.
Pengunjung terlihat menyebar dengan berbagai aktivitas. Ada yang asyik menikmati pemandangan laut bersama keluarga, di samping ada yang menyantap aneka makanan dan minuman yang disajikan pedagang. Ada suguhan jagung bakar, es kelapa muda, aneka jus dan makanan lainnya.
Namun demikian, pengunjung terkonsentrasi di penghujung pantai sebelah selatan. Di mana bagian ini berhadapan dengan Gunung Padang yang melegenda dengan kisah Siti Nurbaya-nya. Meski dinamai gunung, tapi objek wisata itu adalah sebuah bukit yang masih hijau, dan di kakinya telah didiami warga.
Untuk sampai ke gunung ini, mesti ke arah lebih selatan lagi, melewati kota tua peninggalan penjajahan Belanda dan menyeberang di atas Jembatan Siti Nurbaya, yang di bawahnya ada pelabuhan kapal Sungai Batang Arau. Pelabuhan ini pada zaman lampau menjadi pusat perdagangan rempah yang ramai.
Pada literatur sejarah Kota Padang, wilayah pelabuhan yang terletak di Jalan Batang Arau ini tercatat sebagai titik nolnya Kota Padang, atau titik awal tumbuhnya wilayah permukiman yang sekarang menjadi Kota Padang.
"Bagi saya pemandangan di Pantai Padang ini tetap saja indah, meski saya sudah sering ke sini. Dan pada momen-momen tertentu, seperti lebaran ini, banyak pengunjung dari berbagai daerah. Ini menambah semaraknya suasana," ujar Adhe Yusra (26) salah seorang pengunjung dari Kota Padang yang datang beserta keluarganya.
Selain di penghujung selatan pantai, pengunjung juga ramai pada Jalan Purus Tepi Pantai. Pada arah barat Pantai Padang yang telah masuk wilayah Pantai Purus ini, pengunjung menikmati lezatnya masakan-masakan khas Minangkabau.
Mereka bersantap siang di Rumah Makan Unang Rindu, Rumah Makan Uncu, Palanta Monang, Rumah Makan Samudera, Pondok Nelayan dan sebagainya. Rumah-rumah makan ini menyajikan beragam masakan khas Minangkabau. seperti rendang Padang, ikan bakar, samba lado, ikan bilih, anyang dan masakan lainnya.
Pada Selasa siang itu (H+1), lebih ke ujung barat lagi yakni ke kawasan Danau Cimpago, terlihat belum banyak pengunjung. Pada kawasan danau buatan ini, pemerintah telah memabangun jembatan wisata dengan pemandangan pantai yang mengagumkan. Areal ini juga dilengkapi beton seukuran jalan satu mobil yang menjorok jauh ke laut. Selain untuk keperluan wisata, beton ini juga berfungsi sebagai pemecah ombak seperti fungsi batu grip.
Kunjungan ke kawasan Pantai Padang ini terlihat semakin ramai sejak hari H lebaran Idul Fitri 1435 Hijriyah ini.