Kamis 03 Jul 2014 20:20 WIB

Fariz RM-Dian PP Rilis Album Kompilasi

Fariz RM
Foto: ANTARA
Fariz RM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi kawakan era 80-an Fariz Rustam Munaf bersama Dian Pramana Poetra merilis album kompilasi dari lagu-lagu yang pernah populer di eranya.

Dalam diskusi yang bertajuk 'Membedah Karya Fariz RM dan Dian Pramana Poetra' di Jakarta, Kamis (3/7), Eksekutif Produser Album tersebut Seno M Hardjo memilih untuk memproduksi album kolaborasi itu karena lagu-lagu mereka masih melegenda hingga kini, sepeti 'Sakura', 'Barcelona', 'Masih Ada' dan 'Kau Seputih Melati'. "Respek itu, saya wujudkan dengan mendaur ulang karya cipta mereka, buat saya daur ulang bukan sekadar mengulang karena romantisme belaka, tapi merupakan kreativitas yang bersinergi," katanya.

Seno mengatakan album itu bertujuan untuk menjadi pustaka musik kontemporer dan futuristik Indonesia, di samping melestarikan karya komposer dua legenda musik di negeri ini. Sesuai judul albumnya, 'Fariz RM & Dian Pramana Poetra in Collaboration With...', lagu-lagu hits itu akan dinyanyikan kembali oleh penyanyi-penyanyi kenamaan, baik itu penyanyi kawakan maupun pendatang baru atau rising stars di antaranya Glenn Fredly, Maliq N D'Essential, Angel Pieters, Fatin Shidqia Lubis, Sammy Simorangkir, Sandy Sandoro dan lainnya. "Tiga 'kasta' ini adalah racikan keseimbangan kualitas," katanya.

Dari sejumlah lagu Fariz yang akan didaur ulang, yakni Sakura (1980), Di Antara Kata (1981), Kurnia dan Pesona (1981), Nada Kasih (1985), Barcelona (1988) dan Antara Kita (1992). Sedangkan dari Dian Pramana Poetra, di antaranya Kau Seputih Melati (1985), Semua Jadi Satu (1987), Masih Ada (1989), Demi Cintaku (2000) dan Aku Cinta Padamu (2012).

'Barcelona' yang merupakan 'oleh-oleh' Fariz RM dari Eropa dengan selipan flamenco akan dinyanyikan oleh Maliq N D'Essential, sementara 'Nada Kasih' akan dibawakan oleh Angel Pieters. Dari Dian PP, 'Kau Seputih Melati' dilantunkan oleh Mantan Vokalis Kerispatih Sammy Simorangkir dan 'Demi Cintaku' dipercayakan kepada jebolan ajang pencarian bakat Fatin Shidqia Lubis.

Seno mengaku album daur ulang itu merupakan proyek barunya sejak lima tahun lalu, yakni yang terakhir Elfa's Singers Sing The Best. "Saya memang selektif dalam memproduksi album, saya menikmati proses kreatifnya," kata Pemegang Lisensi Ajang Cipta Lagu Anak indonesia (ACILA) itu.

Seno yang juga Board of Director AMI Awards itu mengatakan album itu merupakan tantangan untuk mengusung sesuatu yang inovatif di tengah industri rekaman yang karut marut. "Akhirnya, saya hanya bisa mengatakan bangunkan industri musik Indonesia yang kini sedang terlelap dalam tidur panjangnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement