Ahad 08 Jun 2014 16:10 WIB

Efek Jam Malam Mulai Dirasakan Pariwisata Thailand

Pariwisata Thailand.
Foto: AP
Pariwisata Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, HAT YAi -- Jam malam yang diberlakukan pemerintah militer Thailand mulai berpengaruh pada sektor pariwisata. Pelaku usaha pariwisata di Hat Yai, Provinsi Songkhia mengaku jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mulai menurun.

Itu sebabnya, mereka mendesak Dewan Nasional untuk Ketentraman dan Ketertiban (NCPO) mencabut pemberlakuan jam malam seperti yang dilakukan di wilayah lain. Pencabutan ini diharapkan akan mendorong banyak wisatawan untuk kembali datang.

Surapol Kampalanonwat, ketua Asosiasi Bisnis Pariwisata Songkhla, mengeluh bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Hat Yai telah turun tidak kurang dari 60 persen sejak jam malam diberlakukan pada 22 Mei. Banyak toko kecil merasakan dampak jam malam karena kebanyakan dari mereka harus bergantung pada perdagangan yang dijual kepada turis asing - sebagian besar dari mereka Malaysia dan Singapura, kata Surapol.

NCPO harus mempertimbangkan mengangkat larangan keluar rumah diberlakukan di Songkhla dalam rangka meningkatkan iklim pariwisata, katanya mendesak. Untuk saat ini, NCPO telah mencabut jam malam di tujuh kabupaten resort populer atau provinsi dengan tujuan tidak menakut-nakuti turis, dan untuk meningkatkan pendapatan pariwisata bagi negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement