Senin 28 Apr 2014 17:23 WIB

Serba-Serbi Mengolah Paru

Rep: Heri Ruslan/ Red: Indira Rezkisari
Paru goreng cabai hijau
Foto: Amin Madani/Republika
Paru goreng cabai hijau

REPUBLIKA.CO.ID, Bukan rahasia lagi, jeroan sapi tergolong bahan makanan sarat kolesterol. Tak heran, ada sebagian orang yang enggan mengolah dan menyantapnya. Walau begitu, tak sedikit pula orang yang gemar, bahkan fanatik, pada masakan berbahan dasar jeroan.

Paru memang nikmat. Digoreng begitu saja, lalu disantap dengan nasi putih panas. Jika Anda kerap menyambangi rumah makan Padang, tentu Anda melihat bagaimana olahan jeroan yang satu ini senantiasa hadir di piring-piring saji yang terpajang di dalam etalase.

Berbeda dengan orang Minang, masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan biasa mengolah jeroan, termasuk paru, menjadi sajian berkuah yang sangat lezat. Siapa tak kenal dan tergoda dengan coto Makassar?

Sementara di tempat lain, orang 'menyulap' paru menjadi sajian lain yang tak kalah sedap, semisal keripik.

Begitulah, paru memang luwes. Ia bisa diolah menjadi bermacam-macam hidangan, baik kering maupun berkuah. Hal itu juga diakui oleh Riska Nur Tadjoedin Spd, pakar tata boga dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). ''Tapi yang paling sering, orang membuat paru goreng,'' katanya.

Riska menyebut, ada kelompok masyarakat tertentu di negeri kita yang sangat suka dengan paru. Orang-orang keturunan Arab di Indonesia, tutur dia, merupakan salah satu contoh penyuka jeroan ini. Biasanya, mereka mengolah paru dengan cara digoreng. ''Setiap Idul Fitri, bagi orang-orang keturunan Arab, tak lengkap bila tak ada paru goreng.''

Membuatnyapun, menurut Riska, cukup mudah. Paru yang masih segar dicuci bersih, kemudian direbus selama 15 menit. Setelah itu, rendam paru dengan aneka bumbu hingga bumbu terserap. Barulah, paru digoreng hingga kering.

Meski lezat, jangan terlena oleh paru hingga Anda menyantapnya terlalu banyak. ''Jangan berlebihan mengonsumsi jeroan, termasuk paru, karena kandungan kolesterolnya sangat tinggi,'' kata Riska mengingatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement