REPUBLIKA.CO.ID, Teh celup memang tidak memiliki aroma sekencang teh seduh. Tuntutan zaman membuat mereka yang sibuk meninggalkan tradisi meramu daun dan batang teh dengan air. Teh celup lalu menjadi solusi.
Ratna Somantri, seorang penikmat teh dan pakar teh, mengatakan sebungkus teh celup umumnya mengandung daun yang potongannya kecil. Ukuran daun itu harus disesuaikan dengan kantong teh celup yang kecil pula. Plus memikirkan bahwa daun yang sudah dicelup air panas membutuhkan ruang, sekitar 80 persen, untuk mekar.
Sementara, pada teh seduh ukuran daun tidak sekecil itu. Proses pengembangan yang maksimal (karena tidak dibatasi kantong teh) menjadikan rasanya lebih maksimal bagi lidah.
Aroma dan rasa terpengaruh dari proses pembukaan daun yang terkena air panas.
Namun, kualitas teh tidak dibatasi pada daunnya saja. Faktor penyimpanan dan air turut berpengaruh.
Setiap jenis teh sebenarnya harus diperlakukan berbeda-beda. Teh celup sebenarnya cukup diseduh selama 3-5 menit saja. Lebih dari itu rasa pahit keluar dan merusak rasa.
Untuk teh hitam, teh yang mengalami fermentasi penuh, air yang paling tepat adalah air mendidih. Kurang lebih dalam 100 derajat Celsius.
Air yang kurang panas membuat aroma teh hitam tidak keluar. Untuk menyeduhnya disarankan menggunakan air yang mendidih pada golakan pertama.
Ratna menambahkan, air yang terlalu mendidih acap kehilangan oksigennya. Faktor itu yang membuat teh hitam jadi kehilangan rasanya.
Teh melati prinsipnya sama seperti teh hitam. Seduh teh ini dengan air mendidih.
Sementara teh hijau yang tergolong lembut justru tidak boleh diseduh dengan air mendidih. Ratna mengatakan suhu air yang paling baik untuk teh hijau adalah 70 derajat Celsius. Atau kira-kira sepanas air dispenser.