Rabu 19 Feb 2014 17:02 WIB

Jalan Kaki Keliling Washington DC (2-Habis)

Rep: Elba Damhuri/ Red: Indira Rezkisari
US Capitol Building menjadi salah satu ikon Washington DC.
Foto: Jason Reed/Reuters
US Capitol Building menjadi salah satu ikon Washington DC.

REPUBLIKA.CO.ID, Gedung Putih, Capitol Hill, Monumen Washington, dan Taman Memorial Abraham Lincoln menjadi empat titik wisata wajib dikunjungi turis. Dari hotel dengan berjalan kaki, membutuhkan waktu 15-20 menit, tergantung tempat mana dulu yang akan dikunjungi.

 

Gedung Putih menjadi pilihan pertama saya. Cukup 15 menit dari hotel dengan jalan kaki melewati sejumlah gedung-gedung penting. Ada Gedung IMF, Gedung Bank Dunia, ada Universitas George Washington, dan ada juga gereja tua.

Gedung Putih hari itu begitu berbeda. Bom Boston memaksa aparat lokal menutup taman dan akses menuju Gedung Putih. Akhirnya, para turis hanya bisa melihat kantor Presiden Barack Obama itu dari kejauhan. Taman Gedung Putih pun mendapat pengawalan ketat aparat. Polisi mondar-mandir mengawasi setiap tempat dan pengunjung.

Jika Anda membawa ransel, polisi pasti memelototi Anda. Jika ada barang yang tertinggal, polisi langsung panik. Beberapa turis dari Timur Tengah dan Asia Selatan pun tampak tidak nyaman dengan situasi yang ada.

Dari Gedung Putih, saya berjalan sekitar 10 menit menuju Monumen Washington yang merupakan bagian dari National Mall. Tugu ini merupakan bentuk penghormatan kepada presiden pertama AS, George Washington. Monumen itu dibangun pada 1848 dan dibuka pada Februari 1885.

Kita bisa melihat Gedung Putih di sisi barat dari tugu ini. Di sisi utara, Capitol Hill tampak jelas. Gedung Capitol merupakan tempat bekerjanya para senator, anggota DPR, dan perwakilan federasi. Di antara jalan dari Tugu Washington menuju Capitol Hill terbentang taman dan jalan luas bagi pejalan kaki. Banyak warga joging dan lari.

Selain itu, beberapa tempat seni pun berdiri. Ada Smithsonian Art Centre, gedung Discovery Theatre, National Gallery of Art East, National Art and Space Museum, Museum Nasional Amerika-Indian.

Jika Anda lelah, ada kafe di tengah taman, Refreshment. Ada juga warung-warung makanan di mobil di beberapa pinggir jalan. Ada makanan Cina, Lebanon, maupun lokal. Harganya mulai tiga hingga sepuluh dolar AS.

Melepas lelah sambil menikmati kebab Lebanon seharga tujuh dolar AS, saya pun melanjutkan sightseeingke Taman Abraham Lincoln. Jaraknya cukup jauh, sekitar 15-20 menit jalan kaki dari Monumen Washington. Jadi, harus makan banyak dulu.

Jasa Lincoln yang membebaskan perbudakan dan menya tukan Amerika yang tercerai-berai diganjar dengan dibuatnya taman ini. Menuju ke tempat tersebut, kita bisa mampir ke Museum Perang Dunia II, Perang Vietnam, dan tembok hitam berisi daftar korban meninggal tentara AS selama perang. Jadi, jika Anda bugar, setengah hari saja sudah bisa mendatangi keempat titik wisata ini dengan berjalan kaki. Jika lelah, seharian masih bisa dilakukan.

Chinatown

Salah satu sisi kota DC yang paling hidup adalah Chinatown. Cukup 20-30 menit berjalan kaki dari Pennsylvania Aveneu. Di sini, semua jenis makanan tersaji, beragam hiburan ada, dan bermacam makanan ringan untuk oleh-oleh bisa dibeli.

Saya membeli cokelat dan makanan ringan di Chinatown. Selain berjalan kaki, Anda bisa menggunakan bis (metro). Jalan kaki tetap harus menjadi pilihan karena banyak gedung tua bersejarah terbentang menuju Chinatown. Salah satunya gedung the Old Post Office. Ini adalah kantor pos yang menjadi tujuan para turis.

Dekat dari daerah ini memang agak kumuh. Banyak pengemis di jalan. Mereka juga tidak mempunyai rumah. Anda pun harus menyediakan uang receh untuk memberi. Jika tidak, sebetulnya tidak masalah. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement