REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Keberadaan terumbu karang di perairan Selat Bali yang mengelilingi Pulau Menjangan, Kabupaten Buleleng, terancam akibat aktivitas nelayan yang menggunakan pukat harimau dan bahan peledak.
Sebagai antisipasi, aparat kepolisian menyiapkan anggota untuk berjaga.
"Untuk mengantisipasinya, kami sudah menyiagakan 30 personel di Pulau Menjangan," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Buleleng, Ajun Komisaris Made Mustiada, di Singaraja, Ahad.
Ia mengaku mendapat laporan dari nelayan setempat mengenai adanya aktivitas nelayan dari Jawa Timur dan Kabupaten Jembrana, Bali, yang menggunakan pukat harimau dan bahan peledak.
"Kalau dibiarkan, maka kerusakan lingkungan di sekitar Pulau Menjangan tak dapat dihindari," kata Made Mustiada yang juga Kepala Sub-Bagian Humas Polres Buleleng itu.
Laporan yang masuk menyebutkan bahwa dalam sebulan terakhir kapal-kapal berbobot besar mencari ikan dengan menggunakan pukat harimau dalam sebulan terakhir.
"Kalau terumbu karang rusak, maka habitat ikan juga terancam dan secara tidak langsung dapat mematikan pencaharian masyarakat di sekitar Pulau Menjangan," katanya.
Pulau Menjangan juga dikenal sebagai objek wisata bahari yang didatangi para penyelam karena keindahan pemandangan bawah lautnya.