Rabu 25 Dec 2013 09:20 WIB

Poso yang Damai (1)

Danau Poso
Foto: Republika/Yasin Habibi
Danau Poso

Oleh: Mohammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID -- Poso menjadi salah satu tempat yang sejak awal saya jadwalkan untuk disambangi dalam lawatan ke Sulawesi Tengah. Sejujurnya, saya tertarik ke kota ini karena ingin melihat situasi terkini dari kota yang pernah terjatuh ke titik nadirnya akibat konflik horizontal.

''Poso sekarang sudah aman. Sudah tidak ada konflik seperti dulu lagi,'' kata Abdul Razak, salah seorang warga Poso yang mencoba meyakinkan saya. Lelaki yang akrab disapa Dul ini juga menyarankan agar saya melanjutkan perjalanan menuju Tentena. ''Itu kota wisata di Kabupaten Poso yang indah,'' katanya mempromosikan.

Dari Palu, dibutuhkan waktu tempuh sekitar lima sampai tujuh jam perjalanan darat. Sementara, saat menyambangi Poso, pekan lalu, saya berangkat bukan dari Kota Palu. Saya menyisirnya dari Pantai Barat, lalu menyeberang ke pesisir Pantai Timur dan baru masuk Kota Poso pada saat warga kota ini telah tertidur lelap.

Perjalanan yang saya tempuh mencapai delapan jam. Saat jam di tangan telah menunjukkan pukul 2.30 WITA, saya melihat kesunyian yang tak lagi diselimuti ketakutan. Udara di Kota Poso juga relatif sejuk dibandingkan dengan Palu.

''Biasanya, di sini ada pemeriksaan identitas. Terakhir masih ada pemeriksaan pada 2012 karena waktu itu sempat terjadi kontak dengan polisi,'' kata Mohammad Amar Ramadhan, sopir yang mengantarkan saya menuju Poso.

Lokasi tempat pemeriksaan yang sempat disebut Amar itu adalah Desa Tumora. Jaraknya sekitar 25 kilometer sebelum Kota Poso. Di tempat tersebut terdapat portal berwarna kuning. ''Portalnya sekarang sudah tidak lagi dibentangkan. Sudah aman,'' katanya.

sumber : Harian Republika/Editor: Nina Chairani
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement