REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pelopor komunitas hip hop Korea Selatan, Epik High merayakan 10 tahun eksistensinya di dunia musik awal pekan ini.

Sebelum banyak grup membanjiri dunia pop Korea, grup beranggotakan Tablo, Mirtha Jin, dan DJ Tukutz ini telah menguasai hip hop underground dengan genre hip hop Amerika selera Korea.

Karakter lirik dan efek visual Epik High yang sedikit berbeda membuat grup ini hanya memiliki sedikit penggemar awalnya. Ketika Epik High dibentuk 2003, mereka relatif tidak dikenal namun eksis di dunia undeground.

Pada 2006, mereka merilis album ketiga 'Swan Songs' yang dimaksudkan sebagai album terakhir mereka, sebab dua album sebelumnya gagal masuk rekaman. Kejutannya adalah 'Swan Song' ternyata diterima baik dan akhirnya mengorbitkan Epik High menjadi salah satu kelompok hip hop paling populer di Korea saat ini.

Kesuksesan Tablo dan dua rekannya bukan tanpa tantangan. Seperti yang diihat di pasar musik Korea saat ini, K-pop didominasi boyband dan Epik High dituntut untuk membuat karya hip hop pop yang lebih ramah untuk tetap kompetitif.

Sepanjang 2003 hingga 2008, Epik High berada di bawah naungan Woolim Entertainment, label yang lebih fokus mengembangkan boy dan girlband.

Karena musiknya bertentangan, Epik High akhirnya meninggalkan Woolim dan membentuk label mereka sendiri. Pada 2009, ketiga personel Epik High masuk layanan wajib militer. Mereka merilis album 'Epilog' dan vakum hingga 2012.

Sepanjang 2009 hingga 2012, banyak spekulasi muncul terutama karena Tablo berencana bersolo karier dengan menandatangani kontrak empat tahun dengan YG Entertainment. Faktanya, pada 2012 YG mengumumkan bahwa Epik High akan comeback sebagai grup di bawah label mereka.

Epik High meraih kesuksesan kembali setelah bernaung di bawah label terbesar di Korea Selatan itu melalui lagu 'It's Cold' bersama Lee Hi, 'Up' bersama Park Bom 2NE1, dan 'Don't Hate Me.'

Kini, untuk merayakan puncak kesuskesan Epik High, YG akan merilis single '420' untuk grup melalui SoundCloud.

Ikuti Whatsapp Channel Republika