Senin 28 Oct 2013 08:08 WIB

7 Tips Cepat Untuk Belajar Bahasa Jepang (1)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
7 Tips Belajar Bahasa Jepang
Foto: Rocketnews24
7 Tips Belajar Bahasa Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Banyak orang yang menyebut Bahasa Jepang sulit untuk dipelajari. Meski demikian, pada kenyataanya bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa favorit yang ingin dipelajari banyak orang di seluruh dunia.

Di sisi lain, ada orang yang menghabiskan seharian waktunya untuk menonton anime dan berharap bisa menjadi pintar karenanya. Itu semua tidak cukup.

ROLers, berikut kita akan belajar tips dan trik untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang. Teknik berikut merupakan kombinasi dari pengalaman orang asing yang fasih berbahasa Jepang, dilansir dari RocketNews24, Senin (28/10).

1. Belajar Seperti Anak-Anak

Bagaimana seorang bayi bisa belajar bahasa negaranya? Ingat kembali ketika seorang bayi pertama kali belajar untuk berbicara.

Dia duduk santai melihat orang tuanya menjelaskan struktur gramatikal yang benar dengan kalimat yang khas. Orang tua mengajarkan anda menyebut kucing, anjing, ayam, buku, pensil dan berbagai kata benda lainnya secara berulang sampai anda bisa membaca mereka semua.

Itu adalah cara alami kita belajar bahasa. Sebuah pemahaman yang kuat tentang istilah tata bahasa dapat membantu anda memelajari bahasa kedua.

Jika anda hanya menghabiskan berjam-jam untuk berlatih menulis kanji, menghapal semua kata sambung, kata kerja, perintah, itu tidak membantu. Jadi, belajarlah seperti anak-anak.

Lupakan aturan dan biarkan kata-kata yang terkait dengan sekitar anda atau yang berhubungan dengan keseharian anda yang anda pelajari terlebih dahulu.

2. Teruslah Berbicara Meski Pelafalannya Salah

Bahasa kedua tidak mungkin bisa anda kuasai jika anda hanya terpaku pada belajar tertulis. Sama seperti musik, anda tidak perlu waktu lama untuk menyanyikan kembali sebuah lagu, melainkan cukup mendengarkannya beberapa kali kemudian ikut menyanyikannya.

Demikian juga belajar bahasa Jepang, anda harus terus melafalkannya dan tidak peduli jika itu salah.

Pikirkan anak-anak kecil yang baru belajar berbicara. Dia mengoceh apapun yang dilihatnya di kereta, di bus, di taman. Orang-orang sekeliling mungkin melihatnya sambil tertawa, namun sang bayi tidak peduli dan terus saja berbicara.

Anak-anak belajar sepanjang waktu sampai mereka bisa mengucapkan kalimat yang benar. Salah adalah bagian dari proses belajar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement