REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- World Youth Jazz Festival yang digelar pada 7 hingga 8 September mendatang di Jungleland Sentul akan menghadirkan musisi jazz termuda Idonesia, Joey Alexander. Joey masih berusia belia, 10 tahun.
Musisi jazz kawakan sekaligus founder World Youh Jazz Festival, Idang Rasjidi mengisahkan awal pertemuannya dengan Joey. Kala itu, Joey tiba-tiba menawarkan diri bermain piano seusai Idang pentas di sebuah kafe jazz. Di situ Idang terpukau dengan kemampuan Joey.
''Joey naik panggung dan minta izin main musik. Awalnya saya berpikir, anak mana ini? Saat ia bermain, saya terdiam. Aura jazz Joey sudah terlihat saat itu. Saya sangat menghargai kerja keras dan pengorbanan orangtua Joey atas semua pencapaian putra mereka,'' tutur Idang di Jungleland Sentul, Bogor, Kamis (5/9).
Joey memenangi Grand Prix di 1st International Festival Contest of Jazz Improvisation di Odessa, Ukraina pada awal Juni 2013 lalu. Baginya, memenangkan grandprix bukan segalanya. ''Saya tak berpikir akan menang. Saya hanya bermain sebaik mungkin,'' ungkap Joey.
Putra kedua pasangan Denny Sila dan Farah Leonora Urbach ini mengaku sangat senang bisa bermain di World Youth Jazz Festival dan bertemu dengan musisi lain yang senior darinya.
Sejak usia empat tahun ayah Joey, Denny Sila, sering memperdengarkan musik jazz pada putra keduanya itu. Melihat bakat musik yang dimiliki putranya, di usia ke enam tahun, barulah Joey mulai serius belajar bermain piano.
Ibu Joey, Farah Leonora Urbach, mengatakan Joey tak pernah memiliki mentor lebih dari satu tahun. Oleh Indra Lesmana, Joey pun dibimbing selama lima bulan.
Farah melihat Joey tekun dengan musik yang disenanginya. Ketekunan dan kerja keraslah yang membuat bakat Joey semakin cemerlang.
Joey sendiri tak memikirkan apakah dirinya akan menjadi legenda jazz atau juara di berbagai kompetisi bergengsi lainnya.
''Saya cuma senang bemain jazz dengan main piano. Saya ingin main musik terus,'' kata Joey.