Rabu 04 Sep 2013 10:33 WIB

Farah Quinn: Banyak Chef yang Tak Bisa Masak Makanan Indonesia

ki-ka: Chris Salans, Farah Quinn, Henry Bloem dan Will Merrick dalam peluncuran acara Top Chef, Selasa (3/9)
Foto: ist
ki-ka: Chris Salans, Farah Quinn, Henry Bloem dan Will Merrick dalam peluncuran acara Top Chef, Selasa (3/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dikenal memiliki segudang makanan khas. Tiap daerah di Indonesia memiliki makanan dengan cirinya masing-masing.

Meski begitu, makanan Indonesia seperti tidak menjadi favorit bagi para chef di Indonesia. Hal itu dikemukakan Farah Quinn, chef yang telah wara-wiri tampil di layar kaca.

Farah yang kini didapuk sebagai host di acara "Top Chef" mengatakan, saat menggelar audisi di belasan kota di Indonesia, banyak chef profesional yang tidak memiliki kemampuan memasak makanan Indonesia.

"Sebenarnya kita malu ya, kita orang Indonesia tapi pengetahuan kita kurang sekali terhadap makanan Indonesia," jelas Farah Quinn ketika dijumpai usai jumpa pers peluncuran program Top Chef, Selasa (3/9) di Senayan, Jakarta.

Sementara di sisi lain, banyak chef dari luar negeri yang sangat menghargai makanan Indonesia. Mereka menganggap makanan di Indonesia tidak hanya memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga terdapat history di balik makanannya itu.

Untuk itu, jelas Farah, acara Top Chef ini digelar. Berbeda dengan kompetisi memasak yang ada, Top Chef akan menghadirkan tantangan yang mengandalkan pengetahuan lokal.

"Acara ini beda banget, ini acara yang bermutu dan sangat bagus," jelas Farah.

Harsiwi Achmad selaku Direktur Program dan Produksi SCTV mengatakan, hal yang membuat Top Chef berbeda dengan acara serupa lainnya adalah, peserta di acara ini adalah tenaga profesional di bidang kuliner yang sedang dan pernah bekerja di restoran ternama atau hotel berbintang.

"Untuk itu jurinya juga dihadirkan yang berkualitas," jelas Harsiwi.

Juri-juri tersebut adalah Vindex Tengker (President of Jakarta Association of Culinary Profesional), Henry Alexie Bloem (President of Indonesia Chef Association), Will Merrick (Chef terkenal di Inggris, Australia dan Asia Tenggara), serta Chris Salans (pemilik Mozaik restoran yang masuk dalam 100 restoran terbaik di dunia versi majalah New York Times).

"Semoga dengan acara ini chef Indonesia bisa lebih terangkat dan makanan Indonesia juga bisa lebih mendunia," ujar Chris Salans.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement