Kamis 14 Mar 2013 17:06 WIB

Tiga Jurus Bikin Belajar Bahasa Jadi Hobi Mengasyikkan

Bahasa Asing (ilustrasi)
Foto: 1
1

Pada bahasan berikut kita akan masuk ke topik keterkaitan atau minat. Mengulang materi dan terus-menerus membuka tema pelajaran yang sama selalu menghadirkan aura monoton.

Cara ini mesti ditangkis dengan materi yang menarik. Meski anda sudah memilih materi yang paling efektif dan metode paling efisien, tetapi bila anda tidak bisa menjalin keterkaitan erat dalam proses pengulangan, maka semua jadi sia-sia.

Dalam kalimat lain, semua materi tadi akan menguap dan tidak melekat. Bila anda tak memiliki ketertarikan dengan politik, apakah anda bisa menumbuhkan minat dengan proses belajar yang fokus terhadap topik tersebut?

Tanyai Anda, "Apakah saya bisa mempelajari materi ini saban hari dan membuat saya terus berminat hingga saya mencapai tingkat fasih? Bila ragu, segera ganti topik.

Sering kali cara paling manjur adalah memilih topik yang sesuai dengan minat anda dalam bahasa ibu. Jangan baca sesuatu yang anda sendiri tidak akan membacanya bila dalam Bahasa Indonesia.

Misal, tak perlu membaca koran Bahasa Inggris, bila anda sendiri tidak pernah membaca koran dalam Bahasa Indonesia.

Gunakan bahasa yang anda pelajari sebagai kendaraan untuk mempelajari subyek, budaya, minat yang anda sukai.

Jangan gunakan material yang tidak cocok minat anda sebagai alat untuk mempelajari bahasa. Itu tak akan berhasil.

Efisiensi, bagian ini sangat penting. Bila anda sudah mengantungi material terbaik dan minat yang tinggi namun anda butuh 20 tahun untuk bisa lancar berbahasa, maka metode itu bisa jadi tidak tepat.

Tanyai lagi diri Anda, "Apakah metode ini bisa membuat anda mencapai pengetahuan akurat dalam periode waktu tersingkat yang menurut anda masuk akal?" Jika jawabannya tidak, metode tersebut mesti diperbaiki.

Jangan malu mempraktikkan bahasa tersebut, bila perlu dalam aktivitas dan permainan yang membuat anda bersemangat.

Satu contoh dari Ferris, ia menggunakan manual instruksi seni bela diri Judo untuk menerapkannya dalam turnamen resmi di Jepang. Alasannya kesalahan tata krama dalam pertandingan bisa sangat memalukan. Dia fokus untuk memahami bagaimana diagram pertandingan Judo dalam Bahasa Jepang.

Begitu dia memahami manual tersebut, dia mampu membayangkan semua langkah dan tahapan turnamen di benaknya dan fasih mengucapkannya dalam Bahasa Jepang.

Jadi, intinya di sini kembalikan lagi kepada tujuan mengapa belajar bahasa asing. Pengembangan bahasa bisa jadi masuk prioritas kedua, namun kemampuan itu--seperti kasus Bahasa Jepang Ferris--akan terdongkrak begitu si pembelajar menguasai topik yang ia minati.

Saat kerangka gramatika ditransfer ke dalam memori jangka panjang seseorang, maka menambah kosakata menjadi tahapan lebih mudah. Kosakata tadi hanya mengganti ruang-ruang yang sudah disediakan untuknya. Tentu ini persoalan dedikasi untuk terus-menerus belajar.

Jangan biarkan bahasa menakuti anda. Ayo! Segera buat daftar materi dan proses atau aktivitas yang bisa anda nikmati saat belajar bahasa dan bukalah horizon seluas mungkin! Selamat bersenang-senang.

Do your best! Viel Spaß! Ganbatte!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement