REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Kasus pemerkosaan yang dituduhkan kepada aktor Park Shi Hoo akhirnya memengaruhi penjualan serial SBS TV 'Alice in Cheongdamdong' di luar negeri. Padahal, Februari ini, pihak produser akan mempublikasikan drama ini dengan pembeli di luar Korea Selatan. Namun, calon pembeli hak siar drama ini di Asia, khususnya di Jepang dan Cina serentak menarik rencana transaksi mereka.

Perwakilan SBS TV mengatakan hak publikasi drama ini, khususnya yang berbahasa Cina dan Jepang telah, menarik rencana mereka bernegosiasi. "Semua rencana kami dan negosiasi ke depannya juga terhenti," kata perwakilan tersebut, dikutip dari Soompi, Ahad (3/3).

Sementara ini, tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Park Shi Hoo masih belum diputuskan. Sebab Park Shi Hoo masih belum dihukum. Para pembeli khawatir mereka tak akan bisa menonton serial ini sampai akhir apabila Park Shi Hoo akhirnya dihukum.

Perwakilan SBS TV itu menambahkan, awalnya 'Alice in Cheongdamdong' ini akan dijual 200 ribu dolar AS per episodenya. Secara total, drama ini akan meraih pendapatan hingga empat miliar won Korea. Ini harga tentatif yang minimal diberlakukan mengingat Park Shi Hoo memiliki basis penggemar yang kuat di Jepang. Dugaan pemerkosaan Park Shi Hoo menghambat penjualan serial ini.

Park Shi Hoo didakwa karena tuduhan memerkosa seorang aktris pendatang baru berinisial 'A' pada 18 Februari lalu. Sewaktu berita ini dikabarkan, Park Shi Hoo membuat sebuah pernyataan. Ia menyatakan bahwa kejadian malam itu berlangsung atas dasar suka sama suka dan kesepakatan bersama.

Saat ini, kasus Park Shi Hoo ini dipindahkan dari Seobu Seoul Metropolitan Police Agency ke Gangnam Police Agency. Namun, Park Shi Hoo masih absen datang ke kantor polisi untuk menjalani penyelidikan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika