REPUBLIKA.CO.ID,Satu hal yang kita pelajari di sekolah, sejarah berulang dengan sendirinya. Abad XIX Victor Hugo menulisLes Miserables yang salah satunya berkisah soal rakyat versus pemerintah. Ia menggambarkan adegan protes masyarakat yang pada zaman sekarang mirip gerakan Occupy Wall Street.
Bedanya, lakon Hugo dibumbui dengan musik yang dramatis dan emosional. Bagaimana pun adegan itu rasanya masih relevan dengan kondisi politik di banyak negara saat ini. Saat banyak rakyat yang resah dan menuntut adanya perubahan.
Tak mudah bagi sang sutradara Tom Hooper untuk membuat Les Miserables versi film menjadi tontonan yang menarik. Selama beberapa dasawarsa lakon karya Hugo ini sudah menjadi materi panggung musikal di mana-mana. Situs BBCm enulis, lakon ini sudah ditonton oleh 60 juta orang di seluruh dunia. "Saya juga ingin mengundang 60 juta orang untuk menyaksikan premier malam ini," ujar Hooper berseloroh saat diwawancara di karpet merah. Pekan lalu Les Miserables diputar perdana di bioskop terbesar di London, Inggris, Leicester Square, dengan dihadiri sekitar 3.000 undangan.
Para pemeran utama, antara lain, Russel Crowe, Hugh Jackman, Anne Hathaway, dan Amanda Seyfried, tampak hadir malam itu. Crowe berperan sebagai inspektur Javert yang mengejar buronan Jean Valjean yang dibintangi oleh Hugh Jackman.
Namun, yang paling banyak mengundang perhatian adalah Anne Hathaway yang rela menurunkan bobot hingga nyaris 10 kilogram untuk karakter Fantine. Perannya sebagai pekerja pabrik yang kemudian beralih sebagai pelacur itu sempat mempengaruhi kondisi psikologis Anne.
Ia mengaku sempat melalui masa-masa sulit beradaptasi dengan karakter ini dan memisahkannya tiap selesai pengambilan gambar. "Seperti sebuah ujian untuk rasa sombong dalam diri saya," ucapnya pada sebuah wawancara.
Tantangan lain bagi semua pemeran di film ini adalah mereka harus bernyanyi livesaat pengambilan gambar. Itu adalah hal yang tak lazim bagi sebuah film musikal. Biasanya, dalam sebuah film musikal para pemeran merekam suaranya di studio dan tidak bernyanyi secara langsung.
Rupanya Hooper yang sukses menggondol Oscar lewat penyutradaraannya di film King Speechini ingin memunculkan sensasi, seperti di panggung musikal, untuk filmnya."Dengan bernyanyi langsung, emosi para pemain lebih in- tens," katanya sambil menjanjikan film ini tidak seperti film musikal biasanya.
Beberapa lagu yang muncul dalam lakon ini, antara lain, I Dreamed a Dreamyang dibawakan solo oleh karakter Fantine, Bring Him Home, One Day More, dan On My Own.
Amanda Seyfried yang memerankan Cosette mengakui, cara sutradara Hooper memintanya bernyanyi live memang membuat semuanya berbeda. Saat Amanda ikut ambil bagian dalam Mama Mia The Movie, ia bernyanyi lipsync ketika pengambilan gambar. "Saya bukan penyanyi betulan, jadi baru tahu rasanya bernyanyi sepanjang hari dan itu sangat melelahkan," ucap Amanda.
Meski berformat film namun banyak review mengungkapkan, menonton Les Miserablesini seperti menonton opera. Nuansa musikalnya yang terlampau dominan membuat "rasa" drama-nya menjadi kurang tergarap.
Itulah salah satu alasan yang membuat pemutaran perdana dilakukan di London. Kota ini memang semacam kota kelahiran lakon-lakon musikal di panggung, dan budaya itu masih hidup hingga saat ini. Sehingga meski Les Miserables berlatar Kota Paris namun London dianggap lebih mewakili untuk pemutaran perdana.
Lakon Les Miserables versi panggung musikal sudah digelar di London sejak 1985 dan masih laris sampai sekarang.
Sedangkan film berbudget 61 juta dolar ini rencananya akan rilis di beberapa negara Amerika dan Asia pada akhir Desember 2012 serta Januari 2013 di Inggris dan daratan Eropa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika