Ahad 18 Nov 2012 22:21 WIB

Diguyur Hujan, Penonton 'NgayogJazz' Rela Bertahan

Ketua Pelaksana Ngayogjazz 2012 Djaduk Ferianto
Foto: Antara
Ketua Pelaksana Ngayogjazz 2012 Djaduk Ferianto

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan deras tidak menyurutkan penonton pergelaran musik "Ngayogjazz 2012" di Desa Wisata Brayut, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (18/11).

"Sejak siang hingga malam penonton terus berdatangan, dan kami memperkirakan 10.000 lebih penonton menikmati 'Ngayogjazz' ini," kata pengelola Desa Wisata Brayut Budi Utomo.

Para penonton, termasuk puluhan wisatawan asing, terlihat memadati sekitar enam panggung yang disediakan panitia.

Seperti ketika hujan semakin deras, penonton tidak bergeming dari sekitar Panggung "Lesung", saat kelompok musik Sinten Remen pimpinan Djaduk Ferianto tampil.

Di panggung ini juga tampil group musik Proyek Presiden (Yogya), Balikpapan Jazz Lover, Aljabar (Semarang), I Know Well Miss Clara (Yogya), Blue Batik Replika (Pekalongan), serta Syaharani and Queen fireworks.

Sedangkan di Panggung "Pacul" tampil Lampung Jazz Society, Gubuk Jazz (Pakanbaru), Komunitas Jazz Purwokerto, Idang Rasjidi, Barry dan Benny Likumahuwa, serta Jazz Gudangan.

Panggung lain yang digunakan di antaranya Panggung "Keprak", Panggung "Luku", Panggung "Caping" dan Panggung "Anip-ani".

Di Panggung "Ani-ani" yang berlatar belakang rumah pendopo jawa, tampil musisi dari Amerika berdarah China, Jen Shyu, serta Toninho Horta dari Brasil.

Pergelaran ini dimeriahkan dengan kesenian tradisional, mulai dari kirab "bregodo" (prajurit ala keraton), "jathilan", tari badui, dan kesenian lainnya.

Ngayogjazz 2012 yang mengusung tema "Dengan Ngejazz Kita Tingkatkan Swasembada Jazz" ini, menampilkan 30 kelompok musik.

Ketua Pelaksana "Ngayogjazz 2012" Djaduk Ferianto mengatakan pergelaran ini sengaja memadukan potensi budaya lokal yang sudah tumbuh dan berkembang di Desa Wisata Brayut, mulai dari kearifan lokal masyarakat setempat, sampai seni budaya yang ada di Kabupaten Sleman umumnya.

"Ngayogjazz merupakan gerakan budaya yang menggunakan jazz sebagai medianya. Kegiatan ini sarat interaksi dengan masyarakat yang menjadi lokasi penyelenggaraan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement