REPUBLIKA.CO.ID, BUNAKEN -- So pernah batobo di Bunaken? Inilah pertanyaan menantang yang membuat kita malu hati kalau tidak mencoba berenang (batobo) di Pantai Bunaken.
Tentunya batobo yang bukan sekadar berenang. Di sinilah kita diajak menyelam -- dengan cara snorkeling -- di perairan dangkal untuk menyaksikan Taman Laut Bunaken yang, subhanallah, menakjubkan.
Kedalaman airnya antara 1 sampai 4 meter. Dengan dibantu perlengkapan menyelam sederhana, kita bisa menyaksikan aneka terumbu karang yang eksotis di dasar laut.
Penyelam amatir juga bisa melihat dan bercanda dengan ikan warna-warni yang selama ini lebih banyak kita lihat di akuarium atau pedagang ikan hias.
Misalnya ada yang berwarna hijau bergaris keemasan (angel fish), ikan lukuh (hitam mengkilat), ikan anemon (biru toska), ikan kupu-kupu (kuning), ikan kakatua (hitam kemerahan), dan ikan bubara laut (coklat)
Ikan-ikan cantik, unik, dan lucu tersebut akan terasa sangat akrab dengan merapat ke sekitar tubuh kita jika diiming-imingi umpan khusus. Apa itu? Kue Biskuat, yang biasa menjadi makanan anak-anak.
"Kasihlah Biskuat, hanya itu yang ikan-ikan itu mau," ujar Donal, juru kemudi speedboat yang membawa kami ke lokasi snorkeling di Taman Laut Bunaken.
Cara mengumpankannya adalah dengan melubangi sedikit kemasan plastik Biskuat. Lalu direndamkan sehingga air masuk.
Selanjutnya kemasan Biskuat dipijit-pijit sehingnga sedikit demi sedikit kue yang sudah hancur keluar dari lubang tadi. Inilah yang memancing ikan-ikan hias di "akuarium raksasa" Taman Laut Bunaken itu datang berkerumun.
Kadang, ikan-ikut itu berbuat iseng kepada yang tengah bersnorkeling. Mereka menggit-gigit bagian tubuh yang terbuka, seperti antara betis dan mata kaki. "Rasanya seperti digigit semut dan menggelikan," kata Indira, salah satu rekan yang ikut dalam snorkeling.
Tapi, jangan harap kita bisa menangkap ikan-ikan yang tampak "sok akrab" sampai menyentuk ke tangan kita yang sedang memegang kemasan Biskuat. Tampaknya begitu jinak, tapi akan dengan gesit menghindar jika tangan kita hendak menggenggamnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika