Selasa 13 Nov 2012 23:31 WIB

Ke Bunaken Tanpa Snorkeling, 'Nggak Afdol' (1)

Rep: Asep Nurzaman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pakaian khusus sebelum menyelam.
Foto: REPUBLIKA/Asep Nurzaman
Pakaian khusus sebelum menyelam.

REPUBLIKA.CO.ID, BUNAKEN -- "Manado tanpa Bunaken sama juga bo'ong. Bunaken tanpa snorkeling/diving belum sempurna." Inilah bunyi promosi tentang Bunaken. 

Memang iya! Di bawah langit cerah, pada Selasa (12/11) ini, alam Bunaken -- 45 menit dari Kota Manado dengan perahu ketamaran (perahu dua badan) bermesin 2 x 40 PK -- tak puas untuk dinikmati tanpa menyelam di perairan dangkal dengan cara snorkeling.

Jika hanya duduk-duduk di pantai, pemandangannya tak begitu elok. Paling, di sini kita cuma menikmati pisang sepatu goreng, kelapa muda, atau nasi kuning dalam bungkusan janur sambil menghadap laut dan Gunung Manado Tua.

Nah, baru afdol kalau kita mengikuti rayuan para penyewa alat snorkeling. Mereka akan membawa kita berpetualang menikmati alam bawah laut yang kaya dengan ragam terumbu karang dan berbagai jenis ikan cantik.

Alat-alat yang disewa berupa baju karet khusus untuk menyelam (Rp 50 ribu) serta kacamata besar, alat pernapasan, dan sepatu katak (Rp 150 ribu) per orang. 

Sebagai penyelam amatir, kita juga perlu seorang pemandu (guide), upahnya Rp 150 ribu. Kemudian, agar acara snorkeling ria kita didokumentasikan, tersedia tukang juru foto bawah laut dengan tarif Rp 350 ribu. 

Nah, untuk dua jasa itu, kalau tak ingin terlalu memberatkan kocek sendiri, bisa patungan secara berkelompok. Seperti kami, melakukan snorkling berlima. Sehingga, dari total general biaya Rp 1,2 juta bisa dibagi menjadi masing-masing jatuhnya cuma Rp 240 ribu per orang.

Dengan biaya sebesar itu kita bisa bersnokling di sayap kanan pantai Bunaken selama sekitar 2 jam. Seperti apa sensasinya? Tunggu cerita berikutnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement