REPUBLIKA.CO.ID, Gemasnya melihat balita bertubuh gemuk. Tak cuma bikin gemas, balita yang gemuk juga terkesan sehat. Itu mengapa, para orang tua biasanya berusaha keras agar anaknya punya tubuh gemuk. Tapi, benarkah anak yang gemuk selalu sehat? Nah, ini yang perlu diketahui oleh para orang tua. Sebab, anak gemuk tak selalu sehat lho. Sebaliknya, anak gemuk justru rentan terhadap sejumlah masalah kesehatan.
Seperti dijelaskan oleh Dr Ir Dradjat Martianto Msc, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), banyak anak gemuk yang justru status gizinya rendah. Ini terjadi karena mereka banyak mengonsumsi makanan sarat kalori saja. Contoh makanan sarat kalori adalah aneka fast food seperti ayam goreng ala Amerika (fried chicken) yang biasanya digemari anak-anak.
Jika anak suka dan sering melahap makanan seperti ini, jangan kaget jika mereka akan kekurangan gizi. ''Karena makanan seperti itu kandungan vitamin, mineral, serat, dan unsur nutrisi lainnya rendah. Padahal anak-anak sangat membutuhkan unsur-unsur nutrisi itu, apalagi mereka dalam masa pertumbuhan,'' kata Dradjat dalam seminar yang diselenggarakan Yayasan Kita dan Buah Hati, beberapa waktu berselang.
Menurut Dradjat, jika seorang anak kekurangan gizi maka ia akan cenderung lamban dan kemampuan kognitifnya rendah. Sementara anak yang kurang vitamin A bisa terkena penyakit rabun senja. Penyakit serius juga bisa muncul jika si anak kurang mengonsumsi makanan berserat. ''Anak bisa mengalami masalah pada metabolisme.'' Dradjat mengatakan, anak yang kekurangan makanan berserat, masa transit kotoran dalam usus besar akan lama. Ini meningkatkan risiko munculnya kanker usus besar.
Bagaimana jika si anak gemuk ini memiliki gizi berlebih? Ini juga akan menimbulkan masalah. Anak gemuk, lanjut Drajat, memiliki potensi terkena sejumlah penyakit. Salah satunya, mereka rentan terkena penyakit jantung di kemudian hari. Ini karena anak gemuk banyak menumpuk lemak, termasuk di pembuluh darah. Timbulnya plek-plek yang menyumbat pembuluh darah, terjadi sejak usia dini. Dan gangguan peredaran darah ini, bisa mengakibatkan hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan fungsi organ lain.
Untuk menghindari berbagai masalah itu, orang tua harus bisa mengetahui dan menjaga porsi gizi anaknya secara tepat. ''Orang tua harus bisa memperkirakan apakah si anak cukup gizi, kurang gizi, atau malah kelebihan. Ini bisa dilihat dari pola makan mereka setiap hari.'' Dalam hal ini, ada beberapa ciri fisik yang bisa menjadi pertanda bahwa seorang anak yang gemuk kurang gizi. Ciri-ciri fisik itu antara lain: aktivitas maupun agresivitas mereka rendah, kalau tidur sangat pulas, keadaan kulit anak itu terlihat kurang kencang, serta pantat melorot (tidak berisi).
Anak gemuk yang mengalami masalah gizi biasanya juga cenderung apatis, kurang konsentrasi, kurang cerdas, minder, dan kurang aktif. Ini berbeda dengan anak sehat yang biasanya lebih aktif, perkembangan motoriknya cepat, perkembangan kemampuan berbahasa dan analisisnya cukup baik. Memori anak sehat juga akan lebih baik dan mereka umumnya memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap beragam stimulus. Jika ada anak yang tidak memenuhi kemampuan seperti itu, bisa jadi anak tersebut mengalami masalah gizi, meskipun anak itu gemuk.