REPUBLIKA.CO.ID, Berkumpul semestinya menjadi momen yang paling ditunggu oleh setiap anggota keluarga. Itulah saat terbaik untuk melekatkan kembali hubungan yang renggang. Di saat yang sama pula, anggota baru dapat mengakrabkan diri dengan keluarganya. Kesempatan baik itu akan datang sebentar lagi, saat Idul Fitri tiba. Tua muda berkumpul berbagi kebahagiaan sambil menyantap hidangan yang menggoda selera. Namun, mengapa ada saja anak yang merengek minta pulang meski baru sebentar tiba di lokasi halalbihalal keluarga besar?
Psikolog Anak Ine Indriani MPsi mengatakan sebaiknya sejak dini anak dibiasakan untuk ikut kumpul keluarga. Banyak manfaat yang bisa mereka petik dari acara tersebut. “Dengan kumpul keluarga, kita bisa menjalin silahturahim, menanamkan nilai agama, saling memaafkan dan mengenal, serta menjalin keakraban.”
Orang tua dapat menanamkan nilai positif kepada anak dari kegiatan kumpul di hari raya. Nilai tersebut antara lain memaafkan, keakraban, kekeluargaan, menghormati, menghargai, dan mencintai. Selain itu, kita juga bisa mengajarkan silsilah keluarga. “Anak harus mengenal paman, bibi, sepupu, dan sanak keluarga lainnya,” papar Ine.
Ketika hubungan antarsaudara terbina dengan baik, dekat, kompak, dan saling kontak, biasanya kumpul keluarga menjadi ajang yang paling dinanti oleh segala usia. Apalagi, jika dalam keluarga besar tersebut terdapat anak-anak yang sudah saling mengenal dengan akrab. Si kecil yang akrab dengan sepupu sepantar tentu akan antusias menanti kesempatan bertemu dan bermain bersama. “Kalau hubungan antar anggota keluarga sudah baik, biasanya seluruh usia pun menikmati acara hari raya,” ucap dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara ini.