REPUBLIKA.CO.ID, Anda sebagai orangtua sudah berusaha keras membujuk dan mengajarkan buah hati untuk berpuasa. Namun, tampaknya sang anak masih enggan berpuasa. Kesal? Wajar saja. Akan tetapi, Anda perlu memikirkan solusi yang tepat untuk membuat anak bersemangat untuk berpuasa.
Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan, Universitas Indonesia, orangtua perlu bersabar menghadapi anak seperti ini. Tak perlu memarahi atau mendesaknya dengan nada tinggi, kata dia.
Vera menyarankan agar memikirkan saja cara perkenalan yang lebih kreatif. Ingat saja, kesuksesan puasa bergantung pada kemauan si kecil, dibantu dengan arahan ayah dan bundanya. "Jika dipaksa, anak malah tak akan menuruti ajakan berpuasa," ungkap dia.
Terkait kewajiban berpuasa, anak perlu mengetahui ada kalanya bunda dan perempuan Muslim lain mengalami menstruasi sehingga tak boleh menjalankan ibadah puasa. Ketika datang bulan tiba, tak perlu berbohong dengan mengaku masih berpuasa. Jelaskan saja bahwa puasa, seperti juga shalat, harus ditegakkan dalam keadaan suci dan bersih. Kelak, setelah Ramadhan usai dan tidak sedang mengeluarkan darah kotor, ibu berkewajiban membayar puasanya. "Selama haid, ibu sebaiknya tetap menghargai anak yang berpuasa dengan tidak makan di depannya," ucap Vera.