REPUBLIKA.CO.ID, Balita umumnya mulai dapat diajak belajar puasa sejak usia tiga tahun. Pengenalannya pun bertahap. Si kecil bisa mulai puasa dengan kurun waktu satu hingga dua jam saja. Jam sahur pun fleksibel, misalnya mulai pukul 06.00 pagi. "Sesuaikan dengan daya tubuh anak, " jelas psikolog Elly Risman.
Ketika umurnya bertambah, waktu untuk puasa bisa lebih ditingkatkan. Cara mudahnya, tambahkan saja waktu dua jam di tahun berikutnya. "Jam sahur juga harus semakin mendekati waktu sebenarnya," ujar Elly.
Ketika menjalankan puasa, anak sebaiknya didampingi. Mereka terkadang menemukan ada teman lain yang tidak puasa. Kenyataan tersebut sekaligus membuka kesempatan bagi orang tua untuk menjelaskan perbedaan agama. "Jelaskan setiap agama mempunyai aturan ma sing-masing."
Selipkan pula ajakan untuk berlaku toleran. Misalnya, dengan menyuguhkan makanan ketika tamu non-Muslim datang. Lantas, orang tua juga perlu bekerja sama dengan warga di lingkungan sekitar serta dan guru di sekolah, saat membiasakan anak puasa.
Ini penting untuk anak yang menempuh pendidikan di sekolah umum. Mintalah pengertian guru agar selama bulan Ramadhan lebih menaruh perhatian pada anak yang Muslim. Sebagai ilustrasi, Elly mencontohkan di Amerika, ada metode kursi terbalik. Ketika waktu makan tiba, kursi anak-anak Muslim harus dibalik agar mereka tidak melihat teman-teman lainnya makan bersama.