Selasa 17 Jul 2012 09:08 WIB

Bermain Puzzle Bersama Anak, Inilah Manfaatnya

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Bermain puzzle dengan anak
Foto: ideaforkids.com
Bermain puzzle dengan anak

REPUBLIKA.CO.ID, Si kecil asyik menata keping demi keping puzzle. Tak sampai lima menit gambar lengkap puzzle terbentuk sudah. Sekali-dua kali lagi ia masih mau mengerjakannya. Kali berikut, ia tak mau lagi menyentuhnya.

Itu, menurut psikolog parenting Dr Istar Schwager, karena anak membutuhkan tantangan baru. Karena puzzle menarik, anak akan tekun melakukannya. ‘’Melihat hasil nyata menguasai satu keterampilan baru membangun rasa pede untuk mencoba tantangan berikutnya.’’ .

Mengapa sebagian besar anak suka puzzle? Schwager dalam Solving the Puzzle: Why Do Kids Love Puzzles? melihat dua hal. Pertama,  puzzle tujuannya jelas, membuat suatu bentuk. Kedua, umpan balik pun segera: berhasil atau gagal.

Sambil asyik mengutak-atik puzzle, anak-anak, menurut Schwager, secara tak sadar mengembangkan lima keterampilan khusus. Keterampilan yang berguna untuknya di sekolah dan bahkan kehidupan dewasanya kelak .

·Melihat kesamaan

Kegiatan menyamakan membantu anak melihat kesamaan. Ini memungkinkan mereka melakukan generalisasi. Ketika anak memerhatikan keping puzzle yang cocok pada tempat tertentu atau memerhatikan bahwa huruf M dan m berhubungan, mereka belajar bahwa sesuatu bisa dikelompokkan ke dalam kategori-kategori.

·Melihat perbedaan

Melihatan perbedaan  termasuk kemampuan kognitif dasar. Ketika anak mengenali bahwa satu keping puzzle tak cocok atau terlalu besar, mereka sedang melihat apa yang masuk atau tak masuk ke dalam sebuah kategori. Keterampilan ini penting ketika anak kelak belajar membaca. Saat di mana ia perlu melihat perbedaan tipis bentuk huruf seperti  a d dan a b, i j dan j i.

·Mengurutkan

Membuat urutan tak selalu mudah. Anak-anak yang masih kecil baru mulai tahu nama hari dalam seminggu atau halaman buku itu ternyata berurutan. Kegiatan menghubungkan titik-titik merupakan latihan yang baik. Jika mengurutkan titik sesuai  urutan angka atau huruf, gambar pun akan muncul.

·Mengingat

Banyak puzzle dan kegiatan lain melibatkan ingatan. Menyelesaikan puzzle mendorong anak untuk mempertahankan gambaran dalam ingatan mereka. Misalnya, mana ya kepingan biru yang harusnya mengisi gambar rumah ini?

·Melihat pola

Melihat sebuah pola membantu anak memprediksi dan mengantisipasi apa yang terjadi selanjutnya. Kemampuan mengenali dan membuat pola penting dalam matematika, membaca, dan sains. Game dan puzzle mengikuti pola-pola yang berulang. Pengulangan itu bisa membangun kepercayaan diri pada anak. Anak jadi tahu apa yang bisa diharapkannya.

Dibandingkan game elektronik, permainan puzzle terasa kuno. Tapi, puzzle memberikan keterampilan penting untuk mempersiapkan anak masuk sekolah dan selanjutnya.

Namun, untuk tahap-tahap awal tentu saja anak tak bisa disodori permainan itu begitu saja. ‘’Nilai edukasi puzzle diperkuat ketika ayah bunda dan anak memainkan bersama,’’ kata sang psikolog.

Jadi, duduklah bersama anak Anda, nikmati permainan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement