Rabu 04 Jul 2012 07:42 WIB

Si Kecil Pilih-pilih Makanan? Jangan Berperang, Intip Kiatnya

Anak pemilih makanan (ilustrasi)
Foto: Istock
Anak pemilih makanan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sayur? Ihhh Ogah. Ikan? Amis!. Kita semua pasti pernah melihat anak yang hanya mau makan menu itu-itu saja, pilih-pilih. Masalahnya, tipe makanan yang baginya layak ialah nuget ayam, atau burger dan keju! Duh, siapa orangtua yang tak cemas.

Mereka tipe pemilih makanan, yakni anak-anak yang hanya suka sedikit jenis makanan dan menolak membiarkan lidahnya menyentuh makanan lain. Masalah utamanya, bukan soal rasa melainkan siapa yang mengendalikan. Untuk menghindari 'perang makanan' cobalah strategi berikut, juga untuk mendidik anak agar tak kian pilih-pilih dalam soal makanan.

1. Berikan beragam jenis pilihan. Jangan takut untuk masak berbagai menu, dua atau tiga jenis. Jika junior anda tak mau menyentuh ikan, maka sajikan berbagai variasi protein dan doronglah ia menyantap ikan ketika ada tekanan positif, misal ketika teman sebanyanya mau makan ikan. Atau, bila sahabat baiknya yang terkenal jago tukang makan ikan datang, rencanakan untuk menghidangkan ikan dalam menu. Pengamatan anda terhadap teman-teman si kecil, saudaranya yang lebih tua atau sepupu bisa menjadi motivator kuat.

2. Tak masalah untuk mengulang menu, selama ada keseimbangan gizi atau perbedaan multivitamin. Anak-anak bisa berhari-hari, berpekan-pekan atau bahkan berbulan-bulan hanya menginginkan jenis makanan tertntu, atau rasa apa pun yang jadi kesukaannya. Meski itu bisa membuat anda jerngkel, lihat sisi baiknya. Anda bisa menyajikan menu mudah tanpa ribet.

3. Meski, tetap tawarkan dia dengan jenis-jenis makanan sehat. Anda bisa membuat permainan makanan seperti, "Ayo, coba hitung berapa butir nasi yang bisa melekat di buncis yang dicelupkan ke bumbu gado-gado?"

4. Ketika anda merasa bakal terjadi perang, coba tahan diri sejenak. Apakah lebih memilih anak ketakutan selama hidupnya karena ia tidak mau menyantap satu atau dua wortel lagi?

5. Jangan menyerah dan tetap masukkan menu sehat kapan saja, dalam kotak makanannya di atas meja dan selama si kecil belum berubah, tambahkan suplemen multivitamin harian. Namun tetap baca label. Beberapa merek merekomendasikan setengah dosis untuk anak-anak di bawah 2 tahun dan dosis penuh untuk usia di atas itu. Yang jelas, pastikan gizi si kecil anda terpenuhi.

sumber : Real Age
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement