Senin 18 Jun 2012 23:32 WIB

ASI Eksklusif Berperan Turunkan Angka Kematian Bayi

Ibu dan bayi (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Ibu dan bayi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Memberikan air susu ibu secara eksklusif berperan menurunkan angka kematian bayi sampai enam persen, sehingga kaum perempuan diharuskan menyusui sejak anak dilahirkan sampai usia dua tahun.

Pakar Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dr Utami Roesli dari Sentra Laktasi Indonesia saat menjadi pembicara dalam seminar 'Mari Kita Tingkatkan SDM di Masa Depan Melalui ASI Eksklusif' di Palembang, Senin (18/6), mengatakan ASI menjadi kunci penting dalam mendorong tumbuh kembangnya generasi yang sehat dan cerdas.

Dijelaskannya, dengan mengonsumsi ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan sampai usia dua tahun mampu meningkatkan kesehatan anak. Menurut dia, idealnya pascadilahirkan bayi langsung diajarkan melakukan inisiasi dini, sehingga langsung menyusu ke ibunya.

Mengonsumsi ASI menjadi sangat penting, tetapi menempelkan kulit anak ke ibu yang baru saja melahirkan juga dibutuhkan bayi, katanya. Ia mengatakan, dengan ASI eksklusif anak-anak jarang menderita kanker yang kerap diderita, seperti leukemia limphositik dan lymphoma maligna.

Anak-anak, kata dia, juga akan terhindar dari sakit saluran pernapasan dan jarang mencret serta mengantisipasi kurang gizi juga mengurangi risiko kencing manis.

Dia menjelaskan, dalam kitab suci Alquran surat Al Qashash ayat tujuh dan 12 juga menerangkan pentingnya memberikan ASI ekslusif, dan Indonesia juga telah mengatur secara khusus dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 yang mengatur pemberian ASI eksklusif.

Peneliti dari sejumlah negara di Eropa, kata dia, juga menyimpulkan hasil tes anak-anak yang mengonsumsi lebih cerdas, sehingga ASI mampu mendorong meningkatkan kepandaian.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Gema Asiani menambahkan, untuk mendorong kaum perempuan memberikan ASI eksklusif secara reguler pihaknya terus mensosialisasikan keharusan menyusui.

Melalui kader-kader kesehatan di posyandu dan puskesmas serta puskesmas pembantu mereka melakukan sosialisasi mendorong ibu-ibu menyusui secara eksklusif sampai usia enam bulan, melanjutkan ASI hingga usia anak dua tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement