REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR---Psikiater dr Anak Ayu Sri Wahyuni SpKJ menganjurkan kaum ibu sudah membiasakan mendongeng sejak buah hatinya berada dalam kandungan.
"Mendongeng itu besar sekali mempengaruhi penanaman nilai moral pada anak," kata mantan Ketua Perlindungan Anak Provinsi Bali itu di sela menjadi pembicara dalam seminar tentang tradisi mendongeng di Kampus Fakultas Sastra Universitas Udayana di Denpasar.
Menurut dia, sebaiknya para ibu hamil, mendongeng dengan cara sambil mengelus-elus perut dengan sepenuh hati dan penuh ekspresi. "Pikiran jernih dari si ibu, akhirnya dapat masuk melalui aliran darah, melalui tali pusat kemudian sampai ke buah hati. Kalau ibunya sering gelisah ketika hamil, anak itu nantinya dapat menjadi gelisah dan tidak tenang begitu juga sebaliknya," ucapnya.
Sri Wahyuni mengatakan, jika anak sudah dalam kandungan biasa mendengar dongeng, maka bayi tersebut tidak akan rewel dan orang tua pun tidak harus begadang malam-malam.
Hanya saja, lanjut dia, sekarang para orang tua justru mulai meninggalkan kebiasaan mendongeng karena terkesan tidak punya waktu dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup ketimbang memberikan pendidikan moral pada anak-anak melalui mendongeng.
Salah satu dampaknya, kata Wahyuni, tidak sedikit anak yang kini harus menikah di usia dini bahkan mengalami pemerkosaan karena merasa kurang mendapatkan kasih sayang dalam lingkungan keluarga.
"Paling tidak 15 menit dalam sehari orang tua dapat meluangkan waktu mendongeng buat anak-anak. Orang tua dapat pula menyisipkan bercerita tentang perjalanan perjuangan hidup," katanya.
Ia mengharapkan, kalau memang para orang tua belum siap untuk meluangkan waktu 15 hingga 30 menit untuk anak-anaknya, sebaiknya para orang dapat menunda untuk memiliki anak dan memapankan perekonomian terlebih dahulu.
Wahyuni juga memandang, keberadaan televisi dan alat komunikasi lainnya berdampak besar terhadap kebiasaan anak-anak yang semakin tidak akrab dengan orang tuanya, di tengah kebiasaan mendongeng yang semakin ditinggalkan.