Selasa 29 May 2012 22:29 WIB

Anak Gemuk Belum Tentu Sehat Lo...

Anak Obesitas
Anak Obesitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persepsi masyarakat selama ini bahwa anak gemuk berarti sehat harus diubah. Karena ketika tumbuh menjadi dewasa anak yang obesitas (kegemukan) itu berpeluang besar mengidap berbagai penyakit berbahaya.

"Paradigma tentang sehat selama ini selalu dikaitkan dengan anak yang gemuk, padahal kegemukan adalah wujud dari malnutrisi (pemberian nutrisi yang salah), bukan hanya kurang gizi seperti dipahami kebanyakan orang," kata Dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) dari Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ia menyatakan hal itu ketika memberikan paparan tentang pencegahan malnutrisi dan penyakit tidak menular pada anak Indonesia di Jakarta, Selasa. Damayanti mengatakan, persepsi itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang kebutuhan nutrisi anak pada saat kehamilan maupun pertumbuhan mereka di usia emas, sejak lahir hingga dua sampai tiga tahun.

"Banyak orang tua yang berasal dari kalangan ekonomi mampu, tetapi tidak tahu makanan apa yang dibutuhkan anaknya sehingga asupan gizi dan nutrisi anak tidak sesuai," kata Damayanti.

Menurut dia, hal itu terbangun sejak masyarakat Indonesia yang tadinya bermata pencaharian dengan basis agraris, dengan kebutuhan pangan yang sudah tersedia dari hasil tani, kemudian beralih karena industrialisasi yang kemudian mengganggu pola makan.

"Dengan perpindahan masyarakat dari desa ke kota, banyak yang tidak memasak makanan sendiri karena waktunya habis untuk bekerja, mereka kemudian membeli makanan cepat saji yang kaya kalori namum miskin asupan nutrisi dan zat lain yang diperlukan tubuh untuk tetap sehat," katanya.

Secara umum obesistas disebabkan oleh konsumsi kalori yang berlebihan, sehingga tubuh mengalami penimbunan lemak yang tentunya menghambat produktifitas seseorang.

Obesitas sendiri terbukti dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung, gagal jantung, beberapa jenis kanker, batu kandung empedu dan batu kandung kemih, serta sejumlah gangguan lainnya.

Untuk mencegah obesitas tersebut, Damayanti menyarankan agar orang tua mencari tahu pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi dan gizi yang tepat bagi anak mereka.

"Ada sekitar 70 persen orang tua yang berasal dari kalangan ekonomi mampu tetapi tidak paham tentang makanan yang tepat bagi anaknya sehingga perlu mendapat pendidikan tentang nutrisi dan gizi tersebut bahkan sebelum ibunya memasuki masa kehamilan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement