REPUBLIKA.CO.ID,• Kopi arabica adalah jenis kopi yang menguasai 70 persen pasar dunia. Dibanding Robusta, kopi jenis ini memiliki lebih sedikit kadar kafein. Ciri-ciri kopi arabica, antara lain, rasanya lebih halus, kental di mulut, dan memiliki aroma sedap mirip percampuran bunga dan buah.
• Kopi robusta sejauh ini menguasai 30 persen pasar dunia dan kebanyakan berada di luar tanah Kolombia, seperti Indonesia dan Filipina. Ciri-ciri kopi jenis ini teksturnya kasar, baunya khas dan manis, dan rasanya lebih seperti cokelat.
• Kopi liberica adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh setinggi sembilan meter dari tanah. Pada abad ke-19, jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia untuk menggantikan kopi arabica yang terserang oleh hama penyakit.
• Kopi ekselsa termasuk jenis kopi yang sangat jarang ditemui karena populasinya yang memang sangat terbatas. Kopi ekselsa mulai dikenal sejak 1904. Di Indonesia, kopi jenis ini banyak terdapat di Provinsi Jambi. Kurang lebih sudah 50 tahun penduduk lokal membudidayakan kopi jenis ekselsa.
• Nyete’ adalah konsep berbeda dalam menikmati kopi yang banyak dilakukan di daerah Jawa. Ampas kopi yang tersisa akan digunakan untuk membatik atau melukis di batangan rokok sehingga ketika dihisap rasa rokok tersebut akan mirip seperti kopi.
• Kopi joss adalah jenis minuman kopi yang banyak ditemui di angkringan Yogyakarta. Kopi joss adalah kopi tubruk panas yang diberi arang membara. Begitu diberi arang maka kopi akan mengeluarkan suara josss yang kencang sehingga terciptalah nama kopi itu.
• Kalau kita mau menikmati kopi yang sebenarnya, minumlah kopi hitam. Campuran es, susu, dan gula, seperti yang disajikan ice blended membuat cita rasa dasar kopi banyak berubah.