Selasa 17 Jan 2012 10:47 WIB

Trik Berkebun di Lahan Sempit

Rep: Nawang Fatma Putri/ Red: Endah Hapsari
Taman indah di lahan sempit
Foto: hometrendy.org
Taman indah di lahan sempit

REPUBLIKA.CO.ID, Sebelum Anda mencoba mengolah pekarangan sempit di depan rumah, Nurjaya yang juga peneliti Badan Litbang Pertanian ini membagikan tipsnya:  

Pengolahan tanah/media tanam

Harus bisa menyiapkan lahan atau media. Optimalisasi pot (sekam arang), sabuk kelapa, pasir tanah, dan pupuk. Masing-masing media harus sesuai dengan tanaman. Jika ingin praktis, untuk benih atau biji, sebaiknya pilih yang sudah ada daun, akar, dan batang, untuk mempermudah bercocok tanam.

Pemilihan media pot atau polybag bagus, karena membuat produksi lebih tinggi. Kadar kehilangan unsur haranya sedikit. Umumnya, polybag ini terdiri dari warna perak dan hitam. “Memantulkan cahaya dan mengurangi kehilangan air lebih tahan, mengurangi penguapan. Pemakaian media ini terbilang bagus, karena rumput juga lebih sulit tumbuh,” ujar Nurjaya

Ketika menggunakan arang sekam, lihat terlebih dahulu apakah sudah berubah warna. Tanaman akan stres jika pupuk belum matang. Jika menggunakan pupuk kandang, harus dilihat, apakah sudah mengalami dekomposisi bentuk / matang, dengan ciri-ciri, berubah warna, berubah bau, tidak panas dan mulai hancur.

Pemakaian benih dan bibit

Pilih jenis tanaman sesuai dengan daerah, apakah itu dataran tinggi, rendah atau sedang. Untuk estetika, pilih benih yang jaringannya kecil dan lonjong. Penggunaan tus, serta pengikatan pucuk tersebut di tus membuat Anda dapat mengatur tumbuhnya pucuk tanaman, ingin ke arah mana.

Para-para yang sengaja dibuat tinggi akan membuat tanaman juga tumbuh menjadi lebih tinggi lagi, dan menghindari buah menempel di tanah, serta menjadi kotor. “Untuk itu, kalau pilih tanaman, jangan lebih dari empat daun. Maksimal dua,” kata Nurjaya.

 Ia juga menuturkan,  pemindahan bibit (benih) sebaiknya dilakukan setelah 25 hari, dan jangan sampai bibit sudah tumbuh tinggi baru dipindahkan. Para-para 80 cm biasanya dapat digunakan untuk menanam semangka dengan buah dibuat seragam dan kecil-kecil.

Trik sukses bertanam terletak pada pemilihan standar benih. “Tanaman dataran tinggi, sebaiknya digunakan dan ditanam di dataran tinggi,” ujarnya menambahkan. Pemasangan turus (atau penyangga) dilakukan satu minggu setelah tanam agar tidak merusak perakaran tanaman. Turus ini dipasang di samping tanaman dengan jarak kurang lebih lima sentimeter.

 

Pemeliharaan

Pemeliharaan di sini, ujar Nurjaya, berupa penyiraman, pemupukan susulan, perempelan, penalian, dan pengendalian hama penyakit. Penyiraman bisa menggunakan air beras, seperti yang kerap dilakukan oleh ibu rumah tangga selama ini. Tanaman juga bisa disiram dengan air got komplek, dengan syarat, air tersebut tidak berbau.

Meski begitu, ia tetap menyarankan untuk melakukan penyiraman dengan air yang bersih, pada pagi dan sore hari. Beberapa penyebab tanaman layu, di antaranya adalah kurang air (kurang penyiraman), terkena bakteri, dan adanya gangguan cacing tanah (biasanya tidak kelihatan karena cacingnya kecil dan berwarna putih).

Hati-hati jika tanaman pagi hari terlihat segar, namun siang layu, dan sore segar lagi. Apabila hal ini terjadi selama 2-3 hari, bukan tak mungkin tanaman akan mati.

Sementara untuk pengikatan batang, dapat dilakukan menggunakan tali rafia, dengan model ‘angka 8’ pada turus. Pengikatan dilakukan secara bertahap (2-3 hari sekali), disesuaikan dengan pertumbuhan batang utama yang terus memanjang. Pengikatan sejak awal akan membantu cabang tanaman merambat ke turus, hingga sulur-sulur tanaman melekat dan mengikatkan diri pada turus.

Pemangkasan terhadap tunas baru dan bunga yang muncul pada ruas ke-1 hingga ke-9, dan ruas ke-14 sampai ke-26. Bunga yang muncul pada ruas ke-10 hingga ke-13 dipelihara untuk memperoleh buah. Titik tumbuh pada ruas ke-27 dipotong untuk menghentikan pertumbuhan memanjang. Pemangkasan ini dapat dilakukan dengan gunting.

Menurutnya, ketika pekarangan sempit ini dapat digunakan, tak akan ada lagi cerita lahan yang menganggur, meski sempit sekalipun. “Budi daya sistem tanaman ini diharapkan mampu menjadi solusi bertani bagi orang kota atau pemilik lahan sempit,” ujar Nurjaya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement