Kamis 18 Aug 2011 16:33 WIB

Ulama Filipina Dukung Kampanye ASI di Kalangan Muslimah

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SAN JUAN CITY — Sejumlah pemimpin komunitas Muslim Filipina menandatangani manifesto yang menyatakan dukungan penuh pada kampanye mempromosikan ASI di kalangan Muslimah Filipina. Dukungan itu mengemuka setelah data statistik menunjukan angka menyusui di kalangan warga Muslim terbilang rendah.

Komisioner Komisi Nasional Muslim Filipina, Moner Bajunaid memastikan kampanye yang dilakukan sesuai dengan norma-norma budaya dan agama Islam yang dipraktikan penduduk Muslim. "Kami ingin menekankan bawa menyusui merupakan proses alami yang tidak hanya menyangkut kepentingan ibu dan bayi tapi seluruh masyarakat," kata Bajunaid, seperti dikutip news.yahoo.com, Kamis (18/8).

Bajunaid menjelaskan rendahnya angka menyusui di kalangan Muslimah Filipina tidak terlepas dari tradisi memanfaatkan jasa ASI yang diberikan oleh bukan ibu kandung. Padahal, ungkapnya, ASI yang berasal dari ibu kandung lebih utama dan tidak akan memicu permasalahan di masa depan.

"Ada banyak alasan, mengapa kita perlu mendorong pendekatan berbasis agama untuk mempromosikan ASI ekslusif," katanya.

Guna memastikan berjalannya program dua tahun menyusui eksklusif di antara pasangan Muslim, profesional kesehatan beragama Islam akan ditempatkan di pusat perawatan kesehatani dekat madrasah atau sekolah Islam. Selain itu, pemimpin komunitas Muslim Filipina berencana untuk merumuskan fatwa soal pentingnya ASI ekslusif di seluruh negeri.

Langkah lainnya, Organisasi Muslim juga akan berkolaborasi dengan Departemen Pendidikan (DepEd) dan pemimpin akademisi guna menyebarkan informasi dan pelaksanaan program pelatihan untuk konselor seperti Bahasa Arab dan Pendidikan Nilai-nilai Islam (ALIVE).

Menurut laporan, Filipina memiliki rata-rata angka menyusui terbilang rendah. Namun, kondisi terparah dalam hal menyusui dialami kalangan Muslim. Fakta tersebut menjadi ganjalan Filipina untuk mencapai Millenium Development Goals (MDG).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement