Kamis 04 Aug 2011 23:46 WIB

Busana Muslim Bermotif Batik,Mengapa Tidak?

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Tren batik dikalangan masyarakat Indonesia memiliki imbas positif. Selain menaikan pamor baju tradisional khas Indonesia, tren batik tengah bersiap menuju pasar Muslimah.

Zahratul  Wardiyati, pemilik bisnis batik online sekaligus anggota komunitas tangandiatas.com mengatakan semenjak sebulan terakhir, pihaknya tengah mengembangkan bisnis batik Muslimah. Pengembangan itu tidak terlepas dari permintaan para Muslimah yang tak mau ketinggalan mengenakan batik.

“Mereka pakai batik, hanya saja merasa ribet lantaran harus memakai dalaman lengan panjang sehingga terkesan kurang praktis,” kata dia kepada republika.co.id, saat ditemui dalam talkshow Republika Ramadhan Fair bertajuk Bisnis Online yang berlangsung di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis (4/8).

Mbak Waru, demikian sapaan akrabnya mengatakan,  Muslimah menghendaki batik dengan model sederhana, tidak tebal dan tidak membutuhkan dalaman panjang ketika dikenakan. Selain itu, mereka juga menghendaki kesan modis dari batik yang dikenakan. “Muslimah yang bekerja kantoran membutuhkan batik non formal namun pantas untuk dikenakan saat bekerja,” kata dia.

Dikatakan Mbak Waru, posisi batik Muslimah serupa dengan jilbab.Artinya, meski patuh pada pakem, setiap Muslimah tentu mengharapkan eksplorasi batik dengan gaya dan tampilan yang disesuaikan dengan karakter personal.

“Pasar batik Muslimah belum digarap. Kelak ketika sudah dilirik, posisinya akan menyamai jilbab. Apalagi tren batik daerah dengan motif beragam menambah manis penyajian batik dalam gaya Muslimah berbusana,” pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement