Selasa 05 Jul 2011 12:56 WIB
KH Zainuddin MZ Berpulang

KH Zainuddin MZ (4): Akrab dengan Si Raja Dangdut

Red: cr01
Rhoma Irama dan KH Zainuddin MZ.
Foto: rujakmanis.com
Rhoma Irama dan KH Zainuddin MZ.

REPUBLIKA.CO.ID, Bersama Raja Dangdut H Rhoma Irama, KH Zainudin MZ berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar Ka’bah—sebelum berganti gambar bintang. Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan memengaruhi dominasi Golkar, partai penguasa dan mesin politik Orde Baru (Orba).

Tak ayal, kondisi ini membuat penguasa Orba waswas.Totalitas KH Zainuddin MZ untuk PPP bisa dirunut dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga Nahdliyin, atau menjadi bagian dari keluarga besar NU.

Dengan posisinya tersebut, ia mengaku ingin memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari fusi PPP yang dipaksakan Orba pada 5 Januari 1971. Ormas lain yang menjadi bagian fusi itu antara lain Muslimin Indonesia (MI), Perti, dan PSII.

Namun keberadaan Pak Kiai di PPP tak berlangsung lama. Konflik dan intrik politik memaksanya hengkang dari partai Islam tersebut. Ia pun mendeklarasikan berdirinya PPP Reformasi pada 20 Januari 2002.

Tak berselang lama, partai baru ini pun berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR) dalam Muktamar Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta. Ia juga secara resmi ditetapkan sebagai calon presiden oleh partai ini. Namun tak kesampaian sebagai pemimpin negara, karena perolehan suara partai tidak signifikan. Ulama-politikus ini menjabat sebagai Ketua umum PBR hingga 2006.

Pada saat yang sama, sang Dai seperti tenggelam dalam dunia yang membesarkannya; dunia dakwah. Ia makin jarang tampil menyapa umatnya dengan humor segar dan banyolan khasnya, yang hampir tak dimiliki dai-dai tenar lainnya di negeri ini. Kesibukan dunia politik terlalu membelit kehidupannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement