REPUBLIKA.CO.ID,Setelah selama enam tahun memperkenalkan dan mempromosikan busana Muslim sebagai trend gaya hidup di negara-negara Timur dan Barat, Islamic Fashion Festival (IFF) saat ini sedang mempersiapkan para perancang busananya untuk memamerkan kreasi-nya di salah satu catwalk model paling bergengsi di dunia fashion. IFF berada di bawah patronase First Lady Malaysia, Datin Seri Rosmah Mansor telah diundang untuk berpartisipasi dalam Milan Fashion Week di Italia.
Datuk Raja Rezza Shah, ketua IFF mengatakan, ia percaya bahwa ini merupakan waktu yang tepat bagi mereka untuk mempertontonkan model busana Islam untuk koleksi musim semi dan musim panas di Milan Fashion Week pada akhir tahun depan.
"Kebanyakan desainer Malaysia dan Indonesia hanya memenuhi order satuan, dan hanya sedikit yang siap mengekspor rancangan mereka. Di Milan nanti kita harus siap dengan produksi dari pabrik, maka saya mengantisipasinya dalam waktu satu tahun harus siap untuk acara tersebut," kata ketua IFF Datu Raja Rezza pada acara fashion show IFF bertema "Moghul Splendour II" di Bandung.
Untuk itu ia telah mendirikan Asosiasi Pengusaha Pakaian Muslin dan Desainer (AMAED) untuk membuat mereka lebih serius dalam bisnis busana Islam. Hal ini juga untuk memfasilitasi mereka mendapatkan bantuan dari Departemen Perdagangan Internasional dan Industri untuk memperluas bisnis mereka ke pasar luar negeri.
Ketertarikan orang-orang pada busana Muslim sekarang ini berkembang dan bisa dilihat dari meningkatnya jumlah butik Muslim di Malaysia dan penerimaan negara-negara non Islam di Barat pada penyelenggaraan event IFF. IFF pertama kali di laksanakan di Kuala Lumpur pada 2006, kemudian berhasil diselenggarakan di Abu Dhabi, Astana, Dubai, Jakarta, Monte Carlo, New York, Singapura dan sekarang di Bandung. Bulan depan akan diselenggarakan di London.
Ikuti Whatsapp Channel Republika