Rabu 13 Dec 2023 18:50 WIB

Drama Korea 'The Story of Park’s Marriage Contract' Kena Tuduhan Plagiarisme

Desainer terkenal Korea menuding drama ini menggunakan desain hanbok-nya tanpa izin.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Poster drama The Story of Parks Marriage Contract. Drama ini kena tuduhan plagiarisme.
Foto: Dok. MBC
Poster drama The Story of Parks Marriage Contract. Drama ini kena tuduhan plagiarisme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drama MBC "The Story of Park’s Marriage Contract" yang sedang tayang secara tak terduga terlibat dalam kontroversi di tengah meningkatnya popularitas dan ulasan positif. Seorang desainer terkenal menuduh pihak produksi menggunakan desain mereka tanpa persetujuan.

Pada 11 Desember, CEO Hanbok Leesle Hwang Yi-seol, mengunggah video yang menunjukkan dugaan plagiarisme. Video memperlihatkan berbagai klip desain hanbok yang ditampilkan dalam K-Drama yang berdampingan dengan desainnya sendiri di Milan Fashion Week.

Baca Juga

Desain yang dimaksud ditampilkan di latar belakang sementara protagonis perempuan ditampilkan di tempat kerjanya. Dalam video tersebut, Hwang mengatakan meskipun desainnya muncul dalam waktu yang singkat, dia dapat mengenalinya dalam satu pandangan. Alih-alih merasa senang karena desainnya diperkenalkan di drama itu, fakta bahwa desainnya digunakan tanpa izin membuatnya makin rumit.

Dilansir Koreaboo, Rabu (13/12/2023), Hwang juga menyatakan jika tim drama menghubungi melalui DM media sosial atau email yang meminta untuk menggunakan desainnya, dia akan setuju dengan senang hati tanpa memungut biaya apa pun. Kontroversi ini terus menyebar melalui komunitas daring.

Banyak warganet yang mengkritik masalah penggunaan kekayaan intelektual. Di sisi lain, ada pula yang berpendapat karena desainnya hanya digunakan sebagai alat peraga, maka hal tersebut bukanlah masalah besar.

Pada 12 Desember, akun Twitter resmi Hanbok Leesle memposting, “Baru saja menerima tanggapan dari tim produksi acara dengan permintaan maaf yang sopan dan janji untuk menyebutkan sumbernya”. Mereka juga menyebutkan karena kesalahan komunikasi selama proses outsourcing, desain referensi digunakan secara tidak sengaja. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement