Sabtu 07 May 2011 17:33 WIB

Sleman Populerkan Brownis Tempe

Brownis Tempe
Brownis Tempe

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Brownis yang terbuat dari bahan baku tempe ikut menyemarakkan Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Sleman 2011 yang berlangsung di Lapangan Denggung, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ragam hidangan tempe sebagai lauk mungkin sudah banyak, namun brownies dari bahan tempe dan tahu ini merupakan kreatifitas baru untuk menambah nilai jual tempe," kata Ketua Panitia Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Sleman 2011 Endah Sri Widiastuti, Sabtu.

Menurut dia, kandungan gizi tempe yang tinggi dan manfaatnya bagi kesehatan selalu mendatangkan inspirasi untuk menciptakan hidangan dari bahan tahu dan tempe. "Rasa brownies dari bahan tempe dan tahu dipadu coklat dan keju tak kalah diadu dengan brownies dari bahan terigu. Kreasi ini coba ditawarkan salah satu peserta Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya 2011," katanya.

Ia mengatakan, selain brownies tahu dan tempe, ada juga terdapat kreasi makanan seperti eggroll dari tepung ketan hitam dan tepung pisang. "Eggroll ketan hitam hasilnya berwarna coklat. Aromanya tak kalah sedap. Biasanya, eggroll rasa buah yang beraneka ragam hanya dihasilkan dari essens saja. Namun kali ini, eggrol benar-benar dibuat dari tepung pisang sehingga kadungan gizi buah pisang benar-benar didapatkan," katanya.

Prof Dr Ir Mary Astuti MS dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengatakan ada banyak kelebihan dari kandungan tempe seperti zat antigizi asam fitat, serat, penyembuh diare, nonkolesterol dan memperbaiki pankreas. "Khusus tempe produksi Indonesia memiliki vitamin B 12 dikarenakan proses fermentasi melalui bakteri setelah kedelai direndam," katanya.

Menurut dia, tempe memiliki kemampuan untuk bertahan dari gempuran makanan "fast food" (cepat saji) dan hidangan luar negeri lainnya. "Inilah pesona tempe. Tempe yang diolah memiliki kelebihan karena bisa dikombinasikan dengan berbagai bahan pangan lain. Dengan olahan tersebut, maka derajat tempe akan terangkat," katanya.

Ia mengatakan, diharapkan pemerintah menggalakan industri tempe dengan memberikan perlindungan kepada petani kedelai melalui politik pangan yang bersahabat dan tidak memberatkan terutama dalam pengadaan pupuk. "DIY adalah daerah dengan konsumsi tempe tertinggi di Indonesia. Karenanya, usia harapan hidup di DIY tergolong tinggi dibanding daerah lain," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement