Jumat 10 Feb 2017 00:10 WIB

Menjauhkan Lumut dari Candi Borobudur

Candi Borobudur
Foto: Antara/Anis Efizudin
Candi Borobudur

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Borobudur merupakan candi yang memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Candi yang dibangun dari 60.000 meter kubik batu andesit atau lebih dari satu juta blok batu ini setidaknya memiliki 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha.

Salah satu tantangan dalam merawat bangunan yang tercatat sebagai Warisan Budaya Dunia oleh Unesco sejak 1991 ini adalah menjauhkan lumut atau ganggang dari batuan candi. Apalagi pada musim hujan seperti saat ini.

Petugas Balai Konservasi Borobudur mengatakan, salah satu cara mengantisipasi lumut adalah secara rutin melakukan penyemprotan dengan air.  

"Kalau dibiarkan dan tidak disemprot dengan tekanan tertentu maka lumut dan ganggang akan tumbuh," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo di Borobudur, Kamis (9/2).

Menurut Marsis, karena lumut dan ganggang tumbuh terus, maka penyemprotan harus dilakukan secara rutin. Hari ini di sisi utara, besok sisi barat, kemudian sisi selatan, dan selanjutnya sisi timur sehingga berputar terus.

Ia menuturkan kegiatan ini tidak bisa menghilangkan lumut sampai nol. Namun sifatnya mengontrol jangan sampai lumut itu tumbuh di bagian relief, apalagi sampai menutup relief.

"Kalau reliefnya ditumbuhi lumut akan jelek sekali dan ke depan bisa mengganggu kelestariannya," kata dia.

Menurut Marsis penyemprotan dengan air itu juga untuk mendukung pembersihan secara manual menggunakan sikat ijuk. Sebab kalau hanya disapu, tidak disusul dengan pembersihan dengan air, sama saja dengan menyebarkan lumut.

"Penyemprotan dengan air itu maka sisa-sisa lumut akan terbawa aliran air dan jatuh di ujung-ujung drainase di lereng-lereng sekitar candi," katanya.

Ia mengatakan pada musim hujan batuan candi rawan ditumbuhi lumut, karena lumut itu masa tumbuhnya pada musim hujan.

Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang masih menjadi destinasi wisatawan lokal maupun mancanegara. Jumlah pengunjung objek wisata ini selama 2016 tercatat mencapai 3,7 juta wisatawan. Pada 2015 jumlah kunjungannya ditargetkan mencapai 3,9 juta pengunjung.

sumber : Antara/Berbagai sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement