REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Sang "pangeran" Libya, Saif al-Islam Gaddafi, terkenal bergaya hidup borjuis. Saat perayaan tahun bartu 2009,  media Barat melaporkan ia menghabiskan malam dengan berpesta dan membayar Mariah Carey  1 juta dolar AS untuk menyanyikan hanya empat lagu di pulau St Barts di Karibia.

Saif pernah sangat marah membaca pestanya bocor ke media. Ia berdalih, adalah saudaranya, Muatassim, penasehat keamanan nasional Libya, yang menghajat pesta itu.

Menurut laporan diplomatik AS yang bocor, baik Saif atau Muatassim setali tiga uang dalam soal gaya hidup.  Muatassim pernah meminta  1,2 miliar dolar AS pada 2008 dari pimpinan perusahaan minyak nasional Libya, untuk membiayai milisinya sendiri. Ia menggarap "proyek milisi" itu bersama saudaranya yang  lain, Khamis, yang kemudian menjadi komandan kelompok pasukan khusus yang "efektif berfungsi sebagai unit perlindungan rezim."

WikiLeaks merinci secara detil pengeluaran mewah mereka, praktik nepotisme yang merajalela dan,  persaingan sengit yang didefinisikan sebagai "Qadhafi Incorporated".

Tingkah laku keluarga Gaddafi inilah yang secara tak langsung membuat amarah rakyat "mendidih" dan meletus dalam bentuk demonstrasi. Hal ini diperparah dengan persaingan antar anak-anak Gaddafi yang dikenal tak akur satu sama lain.

Mereka saling menarik pengaruh untuk bisa menggantikan sang ayah. Yang tak berminat pada kekuasaan, mereka berebut menumpuh kekayaan. Tiga putra Gaddafi berjuang untuk mendapat keuntungan dari waralaba Coca-Cola baru. "Semua anak Gaddafi memiliki aliran pendapatan dari perusahaan minyak nasional  dan anak-anak perusahaannya," kata satu kabel yang bocor tahun 2006.

Ikuti Whatsapp Channel Republika