Selasa 02 Nov 2021 17:18 WIB

Jangan Abaikan Kolesterol di Usia Muda

Pola makan buruk di usia muda bisa pengaruhi kadar kolesterol.

Pola makan buruk di usia muda bisa pengaruhi kadar kolesterol.
Foto: www.freepik.com.
Pola makan buruk di usia muda bisa pengaruhi kadar kolesterol.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Adysha Citra Ramadhani

Baca Juga

Terkait penyakit jantung, kadar kolesterol dan tekanan darah merupakan faktor yang tak boleh diabaikan. Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay SpJP(K) MKes AIFO-K FIHA FICA FAcSS, pemeriksaan kadar kolesterol darah dan tekanan darah perlu dilakukan secara rutin ketika seseorang berusia 20 tahun.

"Karena penyakit hipertensi bisa terjadi pada usia muda dan tanpa ada keluhan sama sekali, jadi kalau tidak periksa tak akan tahu," kata Vito.

Pola makan buruk yang terbentuk sejak usia muda juga bisa mempengaruhi kadar kolesterol. Apalagi, saat ini banyak orang orang muda yang masih bekerja dari rumah (WFH) dan pola hidupnya ikut berubah, seperti sering mengemil, jarang beraktivitas fisik, bahkan tidur terlalu larut karena rapat daring hingga malam.

"Aku bilang ini adalah work from home disease (penyakit bekerja dari rumah)," pungkas Vito, dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Menurut dr Vito, ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, seperti usia. Akan tetapi, ada cukup banyak faktor-faktor risiko penyakit jantung lain yang bisa dimodifikasi dan diperbaiki.

"Yang bisa berubah apa? Setop merokok, rajin bergerak, kontrol tekanan darah, kontrol kolesterol, kontrol diabetes (bila ada), kurangi itu semua, kurangi faktor risiko jantung menurunkan risiko sampai 80 persen," pungkas Vito.

Kadar kolesterol yang tinggi dan hipertensi merupakan dua faktor yang berperan besar dalam meningkatkan risiko penyakit jantung. Kedua faktor ini tak hanya perlu menjadi perhatian orang-orang yang sudah berumur, tetapi juga generasi muda.

 

Mengontrol kolesterol

Terkait mengontrol kadar kolesterol, sebagian orang meyakini bahwa salah satu cara mengelola kadar kolesterol dan tekanan darah adalah dengan donor darah. Benarkah demikian?

"Sebenarnya tidak benar, tidak secara signifikan mengurangi," ujar Vito.

Donor darah, lanjut dr Vito, memang memiliki manfaat tersendiri. Akan tetapi donor darah tak memberikan dampak signifikan dalam hal menurunkan kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Sebagai contoh, pasien penyakit jantung memilih donor darah untuk menurunkan tekanan darahnya atau kadar kolesterol darahnya yang tinggi. Cara tersebut tentu tidak tepat.

"Tapi ya boleh-boleh saja kalau mau lakukan (donor darah)," ujar Vito.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement