Rabu 03 Dec 2025 13:34 WIB

Aturan Minum Matcha Supaya Enggak Defisiensi Zat Besi

Jangan minum matcha segera setelah menyantap makanan kaya zat besi.

Segelas matcha (ilustrasi). Beberapa laporan mengaitkan konsumsi matcha berlebihan dengan potensi defisiensi zat besi.
Foto: Dok. Freepik
Segelas matcha (ilustrasi). Beberapa laporan mengaitkan konsumsi matcha berlebihan dengan potensi defisiensi zat besi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matcha, minuman bubuk teh hijau yang identik dengan warna cerah dan kandungan antioksidan tinggi, digandrungi karena rasanya yang lezat dan diyakini sebagai minuman peningkat kesehatan. Namun, popularitasnya belakangan ini diiringi keraguan setelah beberapa laporan mengaitkan konsumsi matcha berlebihan dengan potensi defisiensi zat besi.

Bagi penggemar setia yang menjadikan matcha sebagai rutinitas harian, berita ini mungkin mengkhawatirkan. Untungnya, pakar pencernaan dari Florida, dr Joseph Salhab, memberikan pencerahan sekaligus strategi sederhana agar kita dapat menikmati matcha tanpa mengorbankan kadar zat besi dalam tubuh.

Baca Juga

Gastroenterolog dan kreator konten kesehatan yang fokus pada pencernaan, hati, pankreas, dan nutrisi, ini mengatakan meskipun matcha kaya akan antioksidan dan umumnya bermanfaat, matcha dapat mengganggu penyerapan zat besi. Melalui video Instagram yang diunggahnya pada Selasa (2/12/2025), dr Salhab menjelaskan mekanisme di baliknya.

"Meskipun teh hijau dan matcha adalah sumber polifenol yang bagus, ada kemungkinan dampaknya terhadap penyerapan zat besi non-heme, yaitu zat besi yang sebagian besar diperoleh dari sayuran dan sumber non-daging," kata dia dikutip dari laman Hindustan Times pada Rabu (3/12/2025).

Zat besi non-heme yang penting bagi vegetarian, vegan, atau siapa pun yang mengandalkan sumber zat besi nabati, inilah yang rentan terhadap gangguan dari senyawa polifenol dalam matcha. Konsumsi berlebihan dinilai dapat berujung pada defisiensi zat besi atau anemia dalam kasus yang parah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement