REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTa -- Tokyo Muslim Fashion Festival (TMFF) 2025 kembali membuka tirainya. Bukan hanya sebagai ajang peragaan busana, melainkan sebagai sebuah panggung strategis bagi modest fashion Indonesia untuk menegaskan posisinya di pusat mode Asia.
Setelah sukses besar yang ditandai dengan liputan luas dari lebih dari 100 media di Jepang dan Indonesia pada tahun sebelumnya, TMFF kembali dengan semangat yang lebih ambisius. TMFF yang akan digelar di Star Rise Tower, Studio Jupiter, Tokyo Tower Media Center pada Rabu (19/11/2025), mengusung tema "Where Modesty Meets Global Elegance," sebuah visi yang secara eksplisit menunjukkan bahwa busana santun Indonesia adalah perpaduan harmonis antara nilai-nilai ketimuran dan keanggunan global. Momentum ini diharapkan menjadi penanda penting bahwa modest fashion Indonesia melampaui sekadar pakaian; ia adalah ekspresi mendalam dari identitas budaya, keindahan, dan nilai yang siap mendunia.
TMFF 2025 menunjukkan komitmennya terhadap regenerasi industri dengan memberikan panggung utama bagi para rising star designers Indonesia. Lima label fashion terpilih membawa narasi yang kaya, menggabungkan sentuhan modern dengan akar budaya yang kuat.
Salah satunya adalah IDP, yang secara spesifik mengangkat kekayaan motif batik dan figuratif khas Sulawesi Tengah, seperti figur bunga Liris dan burung Maleo. Bagi para desainer IDP, panggung Tokyo bukan sekadar ajang pamer, melainkan misi budaya.
"Kami tidak sabar untuk berpartisipasi di TMFF 2025. Ini bukan sekadar kesempatan tampil, tapi juga ruang untuk memperkenalkan sisi lain dari budaya Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah ke kancah internasional. Karya ini merupakan cerminan tagline kami, The Sabang to Maraoke Ethnic: Spirit of Nusantara on Tokyo Runway,” ujar Idayanti Pandan dan Nurisky Aprilia, Desainer IDP, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Jumat (14/11/2025).
Selain IDP, label VYSESA menghadirkan fungsionalitas dan keanggunan modern melalui The Mudarraj Tunic dengan bahan ringan yang berfokus pada kenyamanan perempuan modern. Sementara itu, SASÉ mengedepankan filosofi timeless elegance with effortless beauty melalui desain minimalis dan siluet lembut.
PAWANG tampil dengan interpretasi baru dari modern Muslim minimalism, mereimajinasikan tradisi ke dalam busana inklusif berkarakter global. Uniknya, TMFF juga mengakomodasi busana pria melalui IKURO, yang fokus pada pakaian basic modern, sopan, dan fungsional untuk mendukung gaya hidup praktis namun tetap stylish.
Keterlibatan TMFF 2025 tahun ini semakin krusial dengan adanya kehormatan untuk tampil dalam Rolling Exhibition World Expo 2025 di Osaka, yang telah dilaksanakan pada 22–28 September 2025. Partisipasi di World Expo, yang merupakan salah satu perhelatan global paling bergengsi, menjadi bukti nyata bahwa karya desainer Indonesia semakin diakui di tingkat global dan memiliki daya saing internasional.
Kesempatan ini dinilai sebagai langkah strategis yang vital untuk memperluas jangkauan modest fashion Indonesia, sekaligus berfungsi sebagai diplomasi budaya melalui industri kreatif. TMFF berkomitmen menjadi jembatan antara kekayaan tradisi lokal dan tren global. Melalui TMFF, diharapkan tercipta ruang kolaborasi yang efektif antara desainer, pelaku bisnis, dan komunitas internasional, yang pada intinya merayakan nilai keindahan universal yang terkandung dalam kesederhanaan modest fashion.
View this post on Instagram