REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog pendidikan anak dan remaja, Bernadette Cindy, menanggapi video viral Gus Elham yang terlihat mencium anak-anak perempuan dalam forum pengajian. Cindy mengingatkan tindakan tersebut bisa menimbulkan trauma pada diri anak.
Cindy mengatakan kontak fisik berlebihan seperti yang dilakukan Gus Elham dapat membuat anak kesulitan memahami batas dan penghargaan terhadap tubuhnya sendiri. Misalnya, anak merasa bingung mengenai siapa yang boleh menciumnya, serta apakah ciuman di muka umum dianggap normal.
"Dalam jangka panjang, anak bisa mengalami trauma, karena tindakan tersebut termasuk bentuk pelecehan seksual. Maka demikian perlu dilakukan penanganan oleh ahli atau profesional seperti psikolog, psikiater, dan konselor," kata Cindy saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (12/11/2025).
Menurut Cindy, penting juga bagi orang tua untuk menyadari bahwa tindakan yang dilakukan Gus Elham tidaklah tepat. Dalam psikologi perkembangan, setiap anak memiliki hak atas otonomi tubuh, yaitu hak untuk menentukan siapa yang boleh menyentuh tubuhnya dan bagaimana cara menyentuhnya. Hal ini tidak hilang hanya karena konteks keagamaan atau sosial.
"Jika batas tersebut dilanggar, anak dapat kehilangan kemampuan alaminya untuk merasakan ketika sesuatu tidak aman, karena ia belajar bahwa menolak orang dewasa dianggap 'tidak sopan' atau 'tidak beriman'," kata dia.
Cindy mengatakan dalam hampir semua tradisi agama, nilai adab, kesopanan, serta penghormatan terhadap aurat dan kehormatan diri adalah hal yang utama. Bahkan anak kecil pun harus dihormati aurat dan dirinya.
"Jadi jangan meremehkan dengan alasan 'masih kecil jadi boleh. Justru sejak dini anak perlu diajarkan tentang batasan dan makna aurat itu sendiri," ujar Cindy.