Rabu 29 Oct 2025 23:33 WIB

Andien Pernah Alami Tumor Payudara, Ajak Perempuan 'Sadari'

Andien didiagnosis tumor payudara saat berusia 16 tahun.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Penyanyi Andien. membagikan pengalaman pribadinya saat didiagnosis tumor payudara.
Foto: Dok. Republika/Prayogi
Penyanyi Andien. membagikan pengalaman pribadinya saat didiagnosis tumor payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Andien Aisyah membagikan pengalaman pribadinya saat didiagnosis tumor payudara. Andien yang tidak memiliki riwayat kanker di keluarganya, mengaku sempat tak percaya, terlebih kala itu dia masih berusia 16 tahun.

Pelantun "Gemintang" tersebut menceritakan awalnya dia menemukan benjolan di area payudara. Karena bingung harus berbuat apa, ia memilih untuk segera bercerita kepada sang ibu.

Baca Juga

"Gejala yang aku rasakan waktu itu ada benjolan di payudara. Aku cerita ke ibu aku, dan sama ibu langsung dibawa ke dokter untuk diperiksa. Setelah konsultasi dan diperiksa, ternyata ada tumor," kata Andien saat diwawancara di kawasan Cilandak, Rabu (29/10/2025).

Andien mengatakan, keberaniannya untuk tidak menunda pemeriksaan saat itu berkat dorongan sang ibu. Pada usia remaja, ia bahkan belum sepenuhnya memahami kondisi yang dialami.

"Kalau ditanya kenapa aku berani buat periksa dan nggak denial, mungkin karena dulu aku belum ngerti. Aku ikut aja apa kata ibuku. Kan pas umur 16 itu, informasi belum banyak juga ya," kata dia.

Andien mengaku bersyukur karena selama proses penyembuhan, dia selalu mendapat dukungan dari keluarga. Ia pun menekankan dukungan dari orang terdekat memiliki peran besar dalam proses penyembuhan dan menjaga semangat para pejuang kanker.

"Dukungan sekitar itu sangat penting banget buat pejuang kanker. Aku bersyukur punya orang tua yang support dan selalu ada," ujar Andien.

Dari pengalamannya itu Andien kini lebih peduli terhadap isu kanker payudara, termasuk dengan aktif mengadvokasi terkait deteksi dini. "Karena aku penyintas, aku tuh sekarang jadi lebih aware sama isu ini. Bahkan kalau ada yang ngajak kampanye atau kegiatan apapun soal kanker payudara aku selalu ayo," kata Andien.

Dia pun mengingatkan para perempuan, terutama generasi muda, untuk tidak menganggap pemeriksaan diri sebagai hal yang tabu. Setiap perempuan, kata Andien, penting untuk melakukan "Sadari" atau atau memeriksa payudara sendiri. Ia menilai, hal ini bisa menjadi langkah awal untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara.

"Kalau ada abnormalitas atau anomali di tubuh, jangan takut buat konsultasi ke dokter. Khususnya untuk para perempuan yang masih muda. Jangan lupa untuk selalu 'Sadari' atau periksa payudara sendiri," kata Andien.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement