Sabtu 23 Aug 2025 16:29 WIB

Kibarkan Bendera Palestina, Penampilan The Mary Wallopers Dihentikan

Insiden seperti ini belum pernah mereka alami selama 6 tahun tampil.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Band folk asal Irlandia, The Mary Wallopers. Penampilan dihentikan secara tiba-tiba di Victorious Festival, Portsmouth, Inggris, setelah mereka mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dari atas panggung.
Foto: Dok. Instagram/@marywallopers
Band folk asal Irlandia, The Mary Wallopers. Penampilan dihentikan secara tiba-tiba di Victorious Festival, Portsmouth, Inggris, setelah mereka mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dari atas panggung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan band folk asal Irlandia, The Mary Wallopers, dihentikan secara tiba-tiba di Victorious Festival, Portsmouth, Inggris, setelah mereka mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dari atas panggung. Dalam video yang beredar di media sosial, penonton terlihat kecewa dan meneriakkan slogan "Let them play" dan "Free, free Palestine" ketika mikrofon band tersebut tiba-tiba dimatikan tidak lama setelah pertunjukan dimulai.

Melalui unggahan di Instagram Stories, The Mary Wallopers menyatakan insiden seperti ini belum pernah mereka alami selama enam tahun tampil dengan membawa pesan dukungan terhadap Palestina.

Baca Juga

"Baru saja penampilan kami dipotong di Victorious Festival karena membawa bendera Palestina di panggung. Kami sudah melakukan ini selama enam tahun dan hal seperti ini belum pernah terjadi. Free Palestine," kata mereka dilansir laman NME, Sabtu (23/8/2025).

Dukungan terhadap The Mary Wallopers datang dari grup hip hop asal Irlandia Utara, Kneecap, yang menyebut tindakan penyelenggara sebagai bentuk pembungkaman terhadap suara solidaritas Palestina. "Sahabat kami The Mary Wallopers baru saja ditarik dari panggung dan sistem suara dimatikan karena membawa bendera Palestina dan menyuarakan 'Free Palestine. Bersuara menentang genosida di Inggris dan kalian diperlakukan seperti kriminal," tulis Kneecap di platform x.

Sementara itu, pihak penyelenggara Victorious Festival mengklaim seruan "Free Palestine" bukanlah alasan dihentikannya pertunjukan tersebut. Mereka mengaku telah berdiskusi dengan pihak band sebelum penampilan mengenai kebijakan lama festival yang melarang penggunaan bendera apa pun di area acara.

"Meskipun bendera tetap ditampilkan di atas panggung dan kami sudah menyampaikan hal ini kepada kru mereka, pertunjukan tidak langsung dihentikan saat itu. Tapi, keputusan untuk mematikan mic dan mengakhiri penampilan baru diambil setelah band menyuarakan slogan yang secara luas dipahami memiliki konteks diskriminatif," kata penyelenggara.

Festival Victorious merupakan salah satu acara musik yang dikelola oleh Superstruct Entertainment, perusahaan yang dimiliki oleh firma investasi global KKR. Perusahaan tersebut sebelumnya menuai kritik dari sejumlah musisi karena diduga memiliki investasi di perusahaan senjata dan korporasi yang beroperasi di wilayah pendudukan Palestina.

Sejumlah festival lain yang juga berada di bawah jaringan Superstruct telan menyuarakan penolakan terhadap keterlibatan KKR. Festival seperti Tramlines menyatakan tidak akan memberikan satu euro pun kepada KKR, sementara Mighty Hoopla mengecam investasi yang dinilai tidak etis.

Platform musik Boiler Room, yang juga diakuisisi oleh Superstruct, mengeluarkan pernyataan pada Maret lalu bahwa visi misi KKR sama sekali tidak sejalan dengan mereka, sembari menegaskan dukungan terhadap organisasi pro Palestina. Sementara itu, festival Field Day pada Mei lalu akhirnya menyampaikan sikap tegas menolak investasi tidak etis KKR di Israel. "Kami menyesal karena tidak lebih awal menyampaikan apa yang sekarang kami nyatakan secara tegas: Kami menentang keras investasi tidak etis KKR di Israel," tulis Field Day dalam pernyataannya.

Hal ini terjadi setelah 50 musisi termasuk Massive Attack dan Brian Eno, menandatangani surat terbuka mendesak Field Day untuk memutus hubungan dengan KKR. Sebanyak 11 artis lainnya juga menyatakan boikot terhadap festival tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Festival Victorious sendiri mash berlangsung sepanjang akhir pekan ini di Southsea, Inggris, dengan menampilkan nama-nama besar seperti Kings Of Leon, Queens Of The Stone Age, dan Vampire Weekend sebagai headliner.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement